Suara.com - Harga minyak dunia meroket 2 persen pada perdagangan Senin kemarin, komoditas itu mencapai level tertingginya lebih dari setahun dan mengukuhkan harga terbaiknya sejak pandemi virus corona atau Covid-19.
Brent bahkan melampaui harga 60 dolar AS per barel, kenaikan ini didorong pemotongan pasokan di antara produsen utama dan harapan untuk stimulus ekonomi Amerika lebih lanjut.
Mengutip CNBC, Selasa (9/2/2021) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melonjak 1,22 dolar AS atau 2,1 persen menjadi 60,56 dolar AS per barel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, melambung 1,12 dolar AS atau 2 persen, untuk menetap di 57,97 dolar AS per barel.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Hampir Sentuh 60 Dolar AS Per Barel
Kedua benchmark tersebut berada di level tertinggi sejak Januari 2020.
Brent dan WTI meroket lebih dari 60 persen sejak awal November karena optimisme seputar distribusi vaksin virus korona serta pengurangan produksi dari anggota OPEC Plus.
Arab Saudi menjanjikan pemotongan pasokan tambahan pada Februari dan Maret menyusul pengurangan oleh anggota lain dari Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya.
Investor mengawasi paket bantuan Covid-19 senilai 1,9 triliun dolar AS di Amerika Serikat yang diprediksi bakal disahkan secepatnya bulan ini.
Harapan bahwa ekspor minyak Iran akan segera kembali ke pasar telah berkurang, mendukung harga minyak.
Baca Juga: Data Ekonomi AS Menguat, Harga Minyak Dunia Melesat
Presiden Joe Biden mengatakan Amerika Serikat tidak akan mencabut sanksi terhadap Iran hanya untuk mengembalikannya ke meja perundingan, sementara Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan semua sanksi harus dicabut terlebih dahulu.