"Ini menjadi bagian tadi transparansi good corporate governance kita akan melistingkan lebih banyak BUMN lagi, anaknya atau cucunya. Di pipeline, saya nggak mau bilang angka fix nya nanti dicari-cari tapi ada 8-12 yang kita akan go public," ujar Erick.
Erick menuturkan rencana ini juga untuk membawa BUMN bisa bersaing tak hanya di domestik tapi secara global.
"Saya mengharapkan juga banyak lagi perusahaan-perusahaan BUMN menjadi privelence daripada Global karena persaingan sekarang dangat terbuka karena itu juga dalam transformasi di BUMN kita percaya untuk 3 tahun ke depan," kata dia.
Erick mengatakan perusahaan-perusahaan BUMN yang telah jadi perusahaan terbuka harus menjaga kinerja.
Sebab, saat ini masih ada BUMN yang terengah-engah mempertahakan kinerjanya, baik kinerja saham maupun kinerja perusahaan.
"Bukan sekedar go-public, kembali fundamental dan sustain harus ada karena saya tahu ada 28 BUMN yang sudah listing. Juga ada empat yang terengah-engah, itu yang kita akan perbaiki juga. Karena Jangan hanya sekedar listing tetapi kuncinya tadi bersaing dan sustain, 8-12 ini kita persiapkan untuk 2021-2023," kata dia.
Kendati begitu, Erick merasa yakin dengan banyaknya dukungan dari berbagai pihak, rencana go public ini bisa berjalan sesuai waktu yang ditentukan.
"Insya Allah dengan kerja keras kami dan dukungan dari OJK bursa dan seluruh penganut kebijakan ini bisa kita jalankan sesuai dengan target yang kita canangkan dan insya Allah perusahaan-perusahaan yang kita akan listing juga perusahaan-perusahaan yang baik yang punya strategi jangka panjang," kata Erick.
Baca Juga: Anak Usaha Pertamina Bakal IPO di Triwulan III 2021