Kuartal I 2021, Airlangga Berharap Ekonomi Rebound 1,6 Persen

Jum'at, 05 Februari 2021 | 17:06 WIB
Kuartal I 2021, Airlangga Berharap Ekonomi Rebound 1,6 Persen
Airlangga Hartarto (Suara.com/Ummi Hadyah Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto berharap ekonomi nasional pada kuartal I 2021 bisa rebound dikisaran 1,6 persen hingga 2,1 persen, setelah 3 kuartal berturut-turut terjerembab dalam zona negatif.

"Kita berharap masih ada pertumbuhan positif di kuartal I, itu sekitar 1,6 persen sampai 2,1 persen," kata Airlangga dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (5/2/2021).

Untuk bisa merealisasikan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi, di antaranya meningkatkan konsumsi rumah tangga.

"Ini PR pemerintah adalah dorong sektor konsumsi rumah tangga bisa tumbuh 1,3 persen sampai 1,8 persen. Lalu konsumsi pemerintah juga diharapkan yang biasanya kita ketahui di kuartal biasanya rendah, yakni 3-4 persen, ini kita dorong supaya naik 4-5 persen," katanya.

Pemerintah juga mendorong kegiatan investasi lebih banyak pada kuartal I.

Pemerintah akan memanfaatkan momentum peningkatan permintaan ekspor untuk menggenjot ekonomi.

"PR berikutnya, saat ini terjadi lonjakan ekspor dan sekarang masalah teknis yang dihadapi adalah kekurangan kontainer. Pemerintah akan atasi ini sehingga demand melonjak bisa diantisipasi," kata dia.

Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 mengalami kontraksi cukup hebat, pertumbuhannya minus 2,07 persen, angka ini jauh lebih buruk dibandingkan tahun sebelumnya yang masih tetap positif diangka 5,02 persen.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan pertumbuhan minus 2,07 persen merupakan yang terburuk sejak krisis moneter tahun 1998.

Baca Juga: Airlangga Yakin Ekonomi Tahun Ini Tumbuh 5 Persen

"Dengan demikian sejak 1998 untuk pertama kalinya pertumbuhan ekonomi alami kontraksi karena adanya krismon dan global, dan di 2020 minus 2,07 persen karena pandemi," kata Kecuk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI