Suara.com - Pergerakan nilai tukar rupiah pada Jumat ini (4/2/2021) dibuka melemah terhadap dolar AS dibandingkan penutupan Kamis kemarin.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka di level Rp 14.019 per dolar AS, sedangkan penutupan Kamis kemarin yang berada di level Rp 14.015 per dolar AS.
Pelemahan itu berlanjut, terpantau pada pukul 09.30 WIB nilai tukar rupiah melemah dari pembukaan di level Rp 14.045 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, rupiah masih bisa mendapatkan tekanan terhadap dolar AS.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Terkapar Digerus Dolar AS
"Saat ini dolar AS sedang menguat karena prospek pemulihan ekonomi AS," ujar Ariston dalam riset hariannya, Jumat (5/2/2021).
Ia mengungkapkan, data-data ekonomi AS yang dirilis belakangan seperti data tenaga kerja dan data survei aktivitas sektor manufaktur dan jasa, lebih baik dari ekspektasi dan masih berekspansi.
"Selain itu, ekspektasi perilisan stimulus fiskal AS senilai 1,9 triliun dolar AS mendukung prospek pemulihan ekonomi AS," ucap Ariston.
Di sisi lain, tambah Ariston, minat pasar terhadap aset berisiko masih tinggi karena prospek stimulus AS tersebut. Ini bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah.
Kemudian, data pertumbuhan PDB Indonesia kuartal ke-4 bisa menjadi katalis untuk rupiah. Bila data dirilis lebih bagus dari ekspektasi analis -2,00 persen untuk yang y/y, rupiah bisa berbalik menguat.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Pagi Ini Perkasa Lawan Dolar AS ke Level Rp 14.015