Suara.com - Demi meningkatkan produktivitas minyak dan gas (Migas) nasional, PT Pertamina (Persero) berencana untuk menggandeng sejumlah perusahaan migas global untuk membantu Pertamina mencapai target tersebut.
"Kita akan membuka partnership dengan berbagai global player dan menerapkan teknologi demi meningkatkan produksi migas nasional," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Kamis (4/2/2021).
Memang jika dilihat dari data produktivitas migas nasional terus menunjukan tren penurunan dari 800 ribu barel per hari pada 2019 ke 700 ribu barel per hari pada 2020. Padahal di 2023 target produksi migas ditargetkan mencapai 1 juta barel per hari.
Selain menggandeng perusahaan asing, Nicke juga menuturkan bakal melakukan sejumlah aksi korporasi lainnya seperti melakukan akuisisi sejumlah perusahaan migas, tak hanya itu proses divestasi juga akan dilakukan.
Baca Juga: Anak Usaha Pertamina Bakal IPO di Triwulan III 2021
"Jadi untuk head hulu kita lakukan peningkatan atau unlock value dengan melakukan akuisisi dan juga divestasi, dan partnership," katanya.
Kemudian, pihaknya juga akan melakukan konsolidasi untuk pengembangan energi baru dan terbarukan. Nicke mengatakan, investasi yang dialokasikan Pertamina tahun ini sebesar 10,7 miliar dolar AS.
"Baik untuk memperkuat eksiting bisnis maupun mengembangkan bisnis-bisnis baru dalam hal new renewable energi dan konservasi energi yang angkanya meningkat drastis tahun ke tahun. Tahun ini kita 10,7 miliar dolar AS untuk investasi di sektor energi," pungkasnya.