Suara.com - Harga minyak dunia melesat hampir 2 persen pada perdagangan Rabu kemarin, dengan minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) mencapai level settlement tertinggi dalam setahun setelah stok Amerika merosot ke tingkat terendah sejak Maret.
Mengutip CNBC, Kamis (4/2/2021) minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika Serikat, ditutup melesat 93 sen, atau 1,7 persen menjadi 55,69 dolar AS per barel, level tertinggi sejak 22 Januari 2020, setelah meroket setingginya 56,33 dolar AS per barel.
Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent patokan internasional meningkat 1 dolar AS atau 1,7 persen menjadi 58,46 dolar AS per barel, level tertinggi sejak 21 Februari 2020.
Kedua tolok ukur itu saat ini juga berada di tingkat 'backwardation' paling curam dalam satu tahun.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Tembus ke Level Tertingginya Dalam 1 Tahun Terakhir
Di situlah kontrak untuk pengiriman jangka pendek lebih mahal ketimbang pasokan selanjutnya, sinyal permintaan saat ini dan ekspektasi pasokan yang lebih ketat.
Stok minyak mentah Amerika turun pekan lalu menjadi 475,7 juta barel, tutur Badan Informasi Energi, tingkat terendah sejak Maret. Tingkat pemanfaatan kilang naik 0,6 poin persentase.
Pasar didorong oleh pengurangan pasokan yang dalam dari Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, yang mempertahankan pemotongan pasokan yang sedang berlangsung.
Pasar juga didukung oleh berita bahwa kubu Partai Demokrat di Kongres Amerika mengambil langkah pertama untuk meloloskan rencana bantuan virus corona senilai 1,9 triliun dolar AS yang diusulkan Presiden Joe Biden.
Amerika Serikat mengajukan gugatan untuk menyita kargo minyak yang katanya berasal dari Iran dan bukan Irak, sebagaimana tercantum dalam bill of lading, dan melanggar regulasi terorisme AS.
Baca Juga: Stok Menipis, Harga Minyak Dunia Langsung Naik 2 Persen