Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim bahwa varian baru virus corona belum masuk ke Indonesia, meski begitu dirinya tetap mewaspadai mutasi virus Covid-19 ini.
"Sampai hari ini saya mendapat laporan pagi ini bahwa kita belum ada varian baru. Jadi kita harus berhati-hati dari varian baru ini," kata Luhut dalam acara Mandiri Investment Forum 2021, secara virtual Rabu (3/2/2021).
Luhut yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini pun telah memerintahkan kepada seluruh jajarannya agar bekerja keras untuk melawan varian baru Covid-19.
"Kita bekerja keras untuk menangani varian baru ini dan mudah-mudahan kita tidak mendapatkannya," harap Luhut.
Baca Juga: Luhut Sedih 22 Persen Penduduk Indonesia Tak Percaya Covid-19
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan varian baru virus corona yang menyebar di Inggris meningkatkan risiko kematian.
Hal ini karena varian baru yang 70 persen menyebar lebih cepat, menyebabkan semakin banyak yang terinfeksi Covid-19, yang menekan fasilitas kesehatan sehingga memicu sistem kesehatan di rumah sakit kolaps.
"Kami telah diberitahu hari ini bahwa selain menyebar dengan cepat, ditemukan beberapa bukti bahwa varian baru yang pertama kali menyebar di London dan Tenggara Inggris berkaitan dengan tingkat kematian yang lebih tinggi," ujar Boris dalam konferensi pers, mengutip Channel News Asia.
Meski begitu Boris memastikan jika hampir semua penelitian membuktikan, vaksin Covid-19 tetap secara efektif bekerja terhadap varian baru maupun varian lama virus corona atau SARS CoV 2.
Baca Juga: Kejar Target Herd Immunity di 2022, Luhut Minta Vaksinasi Dipercepat