Suara.com - Pergerakan nilai tukar rupiah pada Rabu ini (3/2/2021) dibuka menguat terhadap dolar AS dibandingkan penutupan Selasa kemarin.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka di level Rp 14.015 per dolar AS, sedangkan penutupan Selasa kemarin yang berada di level Rp 14.025 per dolar AS.
Penguatan itu berlanjut, terpantau pada pukul 09.20 WIB nilai tukar rupiah menguat dari pembukaan di level Rp 14.009 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, potensi penguatan nilai tukar rupiah hari ini masih terbuka dengan minat pasar terhadap aset berisiko terlihat tetap tinggi.
Baca Juga: Indonesia Proyeksikan 17 Miliar Dolar AS untuk Investasi Baterai Listrik
"Indeks saham Asia pagi ini terlihat positif. Laporan-laporan earnings perusahaan yang positif membantu penguatan indeks," ujar Ariston dalam riset harinnya, Rabu (3/2/2021).
Selain itu, tutur Ariston, pasar juga masih memperhatikan perkembangan negosiasi stimulus di AS. Partai Demokrat menjalankan agendanya di Kongres untuk meloloskan proposal stimulus tanpa dukungan penuh partai Republik.
"Sementara Partai Republik masih bernegosiasi dengan Presiden Joe Biden mengenai paket stimulus yang lebih kecil. Perilisan stimulus yang cepat bisa membantu meningkatkan sentimen minat terhadap risiko," katanya.
Di sisi lain, Ariston menambahkan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga terlihat menguat ke 1,11 persen dari sebelumnya 1,08 persen.
"Kenaikan yield ini bisa mendorong penguatan dollar AS dan menahan penguatan rupiah. Kondisi penularan Covid-19 di Indonesia yang meninggi juga bisa menahan penguatan rupiah," tutup Ariston.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Singapura Setujui Skema Obligasi BHIT 231 Juta Dolar AS