Suara.com - Harga minyak dunia meroket 2 persen pada perdagangan Selasa kemarin dan membuat komoditas ini mencapai level tertingginya dalam 12 bulan terakhir.
Mengutip CNBC, Rabu (3/2/2021) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melesat 1,11 dolar AS atau 2 persen, menjadi 57,46 dolar AS per barel, kenaikan hari ketiga berturut-turut.
Selama sesi tersebut, Brent menyentuh 58,05 dolar AS ke level tertinggi sejak Januari tahun lalu.
Sementara itu, patokan Amerika, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, melambung 1,21 dolar AS atau 2,3 persen menjadi ditutup pada posisi 54,76 dolar AS per barel, setelah sempat menembus 55,26 dolar AS tingkat tertinggi dalam satu tahun.
Baca Juga: Stok Menipis, Harga Minyak Dunia Langsung Naik 2 Persen
Kedua kontrak diperdagangkan lebih tinggi pasca settlement, setelah American Petroleum Institute, kelompok perdagangan, mengatakan persediaan minyak dan bahan bakar Amerika lebih rendah pada pekan ini.
Sementara itu, output minyak mentah dari Organisasi Negara Eksportir Minyak meningkat pada Januari untuk bulan ketujuh, tetapi kenaikannya lebih kecil dari ekspektasi.
Pemotongan sukarela 1 juta barel per hari oleh pemimpin de facto OPEC , Arab Saudi, akan diimplementasikan dari awal Februari hingga Maret.
Produksi Rusia meningkat pada Januari, sejalan dengan pakta OPEC Plus, sementara di Kazakhstan, volume minyak menyusut untuk bulan tersebut.
Reli tersebut berakselerasi karena Kongres Amerika tampak siap untuk mengadopsi paket stimulus ekonomi, dan juga cuaca dingin di AS meningkatkan permintaan minyak pemanas.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun Imbas Keterlambatan Vaksin di Eropa