Suara.com - PT Angkasa Pura II (Persero) telah selesai melakukan pembangunan fasilitas utama sisi udara (airside) Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, fasilitas utama sisi udara dengan pembangunannya sudah mencapai 100 persen adalah runway, taxiway dan apron.
Dengan selesainya pembangunan itu maka Bandara Jenderal Besar Soedirman sudah dilengkapi runway berdimensi 1.600 x 30 meter, apron seluas 69 x 103 meter dan taxiway dengan lebar 15 meter.
Kapasitas sisi udara tersebut dapat digunakan untuk melayani penerbangan pesawat jenis twin propeller seperti ATR 72-600.
Baca Juga: Viral Wanita Belum Tes Swab Drive-Thru di Bandara, Tapi Hasil Sudah Keluar
"Sekitar 2 tahun lalu PT Angkasa Pura II mulai membangun Bandara Jenderal Besar Soedirman ini dari nol, istilahnya dari lahan masih berupa tanah greenfield. Sekarang, Purbalingga sudah memiliki bandara dengan seluruh pembangunan sisi udara dilakukan anak bangsa. Semoga apa yang kita semua lakukan dapat membawa manfaat terhadap pengembangan konektivitas udara di Tanah Air," ujar Awaluddin dalam keterangannya, ditulis Senin (1/2/2021).
Setelah pembangunan fasilitas utama sisi udara tuntas 100 persen, proses selanjutnya adalah verifikasi yang dilakukan regulator penerbangan sipil yakni Kementerian Perhubungan.
Adapun pada hari Minggu Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto bersama jajaran Ditjen Perhubungan Udara melakukan uji terbang (proofing flight) di Bandara Jenderal Besar Soedirman.
Pesawat King Air nomor registrasi PK – CAN yang digunakan untuk proofing flight tersebut mendarat mulus di runway runway baru Bandara Jenderal Besar Soedirman menjelang pukul 09.00 WIB dnegan membawa 6 penumpang dan 3 kru pesawat.
Pada tahap awal, setelah proses verifikasi usai dan mendapat persetujuan dari regulator, Bandara Jenderal Besar Soedirman akan dibuka dalam rangka pengoperasian minimal, bekerja sama dengan TNI AU Lanud Jenderal Besar Soedirman untuk menggunakan fasilitas TNI AU sebagai fasilitas sisi darat seperti terminal penumpang, bangunan PK-PPK dan sebagainya.
Baca Juga: Cara Packing Barang Orang Ini Bikin Bergidik, Petugas Bandara Auto Lari
Setelah runway, nantinya PT Angkasa Pura II juga membangun terminal penumpang dengan kapasitas hingga 300.000 penumpang/tahun.
Pada tahap awal, pergerakan penumpang diproyeksikan sekitar 98.000 penumpang/tahun dengan 4.500 pergerakan pesawat.
Keberadaan Bandara Jenderal Soedirman ini dapat mendukung perekonomian dan aktivitas masyarakat khususnya terkait dengan kebutuhan transportasi udara di Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Kebumen, Kabupaten Tegal dan Kota Tegal, serta Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan.