Suara.com - Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020 telah berdampak pada perubahan tatanan kehidupan sosial serta menurunnya kinerja ekonomi di sebagian besar negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang terdampak pandemi paling signifikan.
Perkembangan kumulatif kunjungan wisatawan mancanegara pada periode Januari-November 2020 sebesar 3,89 juta, turun 73,80 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya pada 2019.
Survei Badan Pusat Statistik pada 10-26 Juli 2020 menunjukkan, 92,47 persen pelaku usaha sektor akomodasi dan minuman merupakan paling terdampak Covid-19, dengan mengalami penurunan pendapatan.
Baca Juga: Awal Tahun, Pemkot Balikpapan Belum Bisa Targetkan Kunjungan Wisatawan 2021
Provinsi Bali, Yogyakarta, Banten, dan Jakarta adalah empat provinsi dengan pelaku usaha paling banyak mengalami penurunan pendapatan.
Karena itu, Kementerian Pariwasata dan Ekonomin Kreatif berusaha mendorong pemulihan pariwisata dengan mendorong wisatawan domestik.
Bagaimana strategi pemulihan dan kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah tantangan pandemi?
Simak dalam talkshow Jumat, 29 Januari 2021, di Media Center Graha BNPB, pukul 14.00 WIB, secara LIVE yang disiarkan melalui TV Pool dan Radio Pool dengan hak siar yang dapat dipakai untuk seluruh media.
Narasumbernya Staf Ahli Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Manajemen Krisis Henky Hotma Parlindungan Manurung, Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Sutrisno Iwantono, Direktur Utama PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Edy Setijono.
Baca Juga: Dampak Pandemi, Kunjungan Wisatawan Asing ke Indonesia Cuma 3,8 Juta