Masih Pandemi, Ini Tips Atur Keuangan Pribadi di 2021

Kamis, 28 Januari 2021 | 17:00 WIB
Masih Pandemi, Ini Tips Atur Keuangan Pribadi di 2021
Ilustrasi mengatur keuangan. (Dok : Kredivo).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia pada tahun 2020 lalu hingga sekarang, memang membuat perekonomian banyak orang terguncang.

Apalagi pada Januari ini angka penyebaran Covid-19 kian meningkat setiap harinya. Terpaksa pemerintah mengetatkan kembali PSBB khususnya di Jawa dan Bali dengan mengatur jam malam restoran, tempat hiburan hingga minimarket demi menghindari terjadinya kumpul-kumpul yang menyebabkan tingkat penularan Covid-19 semakin tinggi.

Melihat keadaan tahun 2021 seperti ini, mungkin sekarang sudah saatnya kita semua harus menyesuaikan resolusi dengan cara yang realistis. Jangan dulu berpikir bisa jalan-jalan ke luar negeri atau membeli sepatu incaran, toh virus masih berkeliaran di luar sana dan kita juga tidak bisa kemana-mana dengan sepatu atau baju baru yang dibeli.

Cukup dengan memiliki tubuh yang sehat, jauh dari virus Covid-19, tetap memiliki pekerjaan, memiliki dana darurat, serta hanya menggunakan pinjaman online cepat cair bayar bulanan untuk keperluan produktif saja, adalah resolusi yang paling dasar yang harus Anda wujudkan pada tahun 2021 ini. Intinya tubuh dan keuangan sama-sama sehat dan tidak ada masalah pada tahun ini.

Baca Juga: Wamenkeu : Kita Perlu Perbaiki Regulasi Sektor Keuangan

Lalu, bicara soal keuangan yang sehat, Anda harus mengatur keuangan pribadi Anda dengan baik. Bagaimana caranya? Mari simak ulasan berikut:

1. Cek Kondisi Keuangan

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah, memeriksa kondisi keuangan Anda pada tahun 2020 kemarin. Dikarenakan efek pandemi membuat adanya kebutuhan-kebutuhan baru dan menghilangkan kebutuhan-kebutuhan lama, seperti internet, listrik dan PAM yang lebih sering digunakan pada saat pandemi dibanding sebelumnya dan dana malam kongkow di cafe serta dana transportasi yang berkurang ketika pandemi.

Kondisi tersebut tetap harus diperhitungkan mana pos anggaran yang harus didahulukan dan bisa dilakukan subsidi hilang. Yang memberatkan jika kehilangan sebagian penghasilan atau bahkan seluruh penghasilan karena efek PHK. Jika sudah demikian, resolusi utama yang lebih diutamakan adalah membangun kembali sumber penghasilan utama kemudian membuat strategi baru resolusi keuangan di tahun 2021. Paling tidak bisa berhasil survive di masa pandemi sudah yang terbaik.

2. Tentukan Tujuan Baru

Baca Juga: Kredivo Raih Lini Kredit Hingga 20 Juta Dolar AS dari Partner

Seperti yang sudah dibicarakan di atas, bahwa tahun 2021 lebih baik mengatur ulang resolusi menjadi semakin realistis. Oleh karenanya, rencana liburan, membeli motor baru dan berbagai pengeluaran konsumtif lainnya harus ditunda atau disetop karena sudah tidak memungkinkan untuk dilanjutkan.

Dalam posisi demikian, buat dan atur ulang tujuan baru. Apa yang hendak dituju dengan penjabaran yang jelas. Misalnya punya dana darurat untuk 12 bulan atau investasi yang ditujukan untuk passive income jangka panjang sampai bisa menutupi sepertiga penghasilan adalah tujuan yang rasional di masa pandemi.

3. Dana Darurat jadi Prioritas

Jika Anda masih memiliki penghasilan pada tahun 2021 ini, maka bersyukurlah tidak menjadi satu dari banyaknya orang yang penghasilannya berkurang bahkan tidak memiliki penghasilan sama sekali ketika pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia. Namun, meningkatnya jumlah pasien Covid-19 setiap harinya dan ketatnya PSBB saat ini, tidak menutup kemungkinan Anda juga bisa mengalami hal yang tidak terduga.

Jika sudah demikian, pintu utama yang bisa digunakan adalah dana darurat. Terutama jika karena kejadian tersebut membuat kita tidak bisa punya pemasukan atau penghasilan. Dana darurat inilah yang bisa digunakan sepanjang yang sudah disediakan.

Ibarat sebuah kendaraan yang punya satu ban serep harus langsung mencari tambal ban agar bisa memiliki cadangan lain sehingga tidak kesulitan atau kelimpungan saat terjadi bocor ban lain di perjalanan.

4. Alokasikan Dana untuk Asuransi

Selain dana darurat yang bisa jadi ban serep, asuransi akan berfungsi sebagai perlindungan. Jika diibaratkan lagi sebuah kendaraan, asuransi bak bemper depan dan belakang. Sehingga jika terjadi tabrakan, efek kerusakannya bisa diminimalisasi.

Begitu juga fungsi asuransi. Jika harus dirawat di rumah sakit, biaya perawatan yang harus dikeluarkan tidak terlalu besar bahkan 0 persen karena semua sudah tercover oleh asuransi. Lain halnya jika tidak memiliki asuransi di masa pandemi. Jika Anda jatuh sakit, tentu akan menghabiskan seluruh dana tabungan yang sudah Anda kumpulkan selama ini, dan belum tentu cukup mengandalkan dana darurat atau tabungan saja. Maka, asuransi bisa Anda andalkan untuk menutupi biaya pengobatan Anda.

5. Perketat Utang Konsumtif

Tidak bisa dipungkiri kalau Anda tidak berhati-hati, utang akan menjadi bumerang bagi diri sendiri. Itulah mengapa beberapa pakar keuangan memberikan saran untuk berhenti mengeluarkan utang konsumtif di masa pandemi. Artinya untuk utang produktif tetap bisa diajukan selama untuk usaha atau kebutuhan yang berkaitan dengan mendatangkan sumber penghasilan.

Utang produktif juga tetap harus dibatasi sesuai dari penghasilan yang didapatkan. Perhatikan juga jatuh tempo serta tenornya agar tidak memberatkan beban bulanan. Dengan pengaturan yang bijak, utang bisa menjadi penyelamat bahkan titik balik di masa pandemi yang bisa melipatgandakan keuntungan dalam usaha.

Terlebih saat ini pemerintah sedang memperbaiki kondisi ekonomi dengan stimulus kepada para pelaku usaha. Selain lewat pinjaman, pemerintah pun menyalurkan dana sosial kepada masyarakat agar konsumsi masyarakat kembali meningkat sehingga mendorong tumbuhnya perekonomian.

Itulah sebabnya kini banyak pinjaman online cepat cair bayar bulanan yang juga ditargetkan untuk melakukan penetrasi kredit cepat kepada para pelaku UMKM untuk mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Sehingga stabilitas ekonomi bisa terjaga dan kondisinya bisa normal kembali.

Diantara pinjaman online cepat cair bayar bulanan yang getol memberikan kemudahan kredit bagi pelaku usaha seperti Kredivo. Kredivo sudah terdaftar dan memiliki izin operasional dari OJK sehingga memberikan kenyamanan bagi para penggunanya.

Kredivo yang punya jangkauan di kota-kota besar di Indonesia. Wilayah yang dijangkau oleh Kredivo antara lain seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, Medan, Bali, Yogyakarta, Solo, Makassar, Malang, Sukabumi, Cirebon.

Syarat lain yang harus dipenuhi jika ingin melakukan pendaftaran lewat aplikasi Kredivo adalah berusia antara 18 sampai dengan 60 tahun dan punya penghasilan minimal Rp3 juta per bulan yang bisa dibuktikan dengan slip gaji, surat keterangan pendapatan, atau mutasi rekening.

Kredivo punya keunggulan dalam produk serta bunga yang ditetapkan paling terjangkau hanya 2,6% saja per bulan. Tenor yang diberikan bisa dipilih antara 3,6 sampai dengan 12 bulan, sangat fleksibel bagi yang mau mulai usaha.

Produknya tidak hanya pinjaman saja tetapi juga opsi pembayaran berbagai macam tagihan dalam satu aplikasi Kredivo saja. Selain itu, Kredivo juga bisa digunakan untuk transaksi offline di beberapa merchant seperti Mcd, Electronic City, bahkan belanja furniture di IKEA.

Yuk, unduh aplikasi pinjaman online cepat bayar bulanan Kredivo di Google Play Store maupun App Store di smartphone Anda!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI