Suara.com - Pemerintah memastikan anggaran program Kartu Prakerja bakal dinaikkan hingga Rp 20 triliun dari sebelumnya Rp 10 triliun di tahun 2021.
Hal tersebut dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI secara virtual, Rabu (27/1/2021).
Kenaikan anggaran ini menyusul respons Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan anggaran program besutannya tersebut bisa ditingkatkan.
"Bapak Presiden (Jokowi) memutuskan program Prakerja dinaikkan dua kali lipat. Jadi, tadinya Rp 10 triliun tahun ini, supaya disamakan dengan tahun lalu menjadi Rp 20 triliun," kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 12 dan Pengumuman Lain
Sri mengaku tak masalah dengan permintaan Presiden tersebut, menurutnya penambahan anggaran ini bisa dilakukan dengan cara realokasi dan refocusing anggaran milik kementerian/lembaga.
Selain program Kartu Prakerja, pemerintah lanjut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini masih akan memberikan sejumlah stimulus bagi masyarakat yang terdampak langsung pandemi Covid-19. Semisal soal diskon tarif listrik bagi pelanggan 450 VA dan 900 VA.
Dimana kata untuk pelanggan 450 VA yang saat ini mendapatkan diskon tarif 100 persen akan diturunkan diskon tarifnya menjadi hanya 50 persen, sedangkan yang 900 VA, yang sekarang juga mendapat diskon 50 persen nanti diskonnya akan diturunkan menjadi 25 persen.
Selain itu, ada pula anggaran untuk bantuan kuota internet bagi pelajar dan pengajar. Sebelumnya, dalam UU APBN 2021, anggaran itu belum dialokasikan dalam pagu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama.
"Jadi, ini (subsidi kuota internet) nanti akan dimasukkan. Kemudian bantuan sosial tunai tambahan dari Rp 200 ribu menjadi Rp 300 ribu per bulan juga dilanjutkan," pungkasnya.
Baca Juga: Cara Pendaftaran Kartu PraKerja Gelombang ke-12 di prakerja.go.id