Suara.com - Harga emas dunia melemah di tengah kekhawatiran atas paket bantuan virus corona Amerika, sementara depresiasi dolar AS dan imbal hasil US Treasury yang lebih rendah membatasi penurunan dan investor terus mencermati pertemuan kebijakan Federal Reserve.
Mengutip CNBC, Rabu (27/1/2021) harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi 1.851,26 dolar AS per ounce. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,2 persen menjadi 1.850,90 dolar AS per ounce.
Indeks Dolar (Indeks DXY) tergelincir dari level tertinggi satu minggu, meningkatkan daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya.
Proposal bantuan pandemi Presiden Joe Biden senilai 1,9 triliun dolar AS menghadapi rintangan karena Partai Republik menyuarakan keprihatinan atas biaya tersebut dan melobi untuk rencana yang lebih kecil, menargetkan distribusi vaksin.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Rp 958.000 per Gram
Kini, investor menunggu pernyataan kebijakan The Fed pada akhir pertemuannya. Sementara itu, imbal hasil US Treasury 10-tahun mencapai level terendah tiga pekan.
Imbal hasil yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan bunga.
Secara fisik, net impor emas China melalui Hong Kong pada Desember naik untuk bulan kedua berturut-turut, meski impor untuk tahun ini anjlok 85 persen karena pandemi berdampak pada permintaan negara itu untuk logam tersebut.
Logam lainnya, perak naik 0,6 persen menjadi 25,46 dolar AS per ounce, platinum 0,1 persen lebih tinggi menjadi 1.099,74 dolar AS per ounce, sementara paladium turun 0,6 persen menjadi 2.319,75 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Tergerus Dolar AS yang Terus Menguat