BGR Logistics Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Sulbar

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 27 Januari 2021 | 07:26 WIB
BGR Logistics Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Sulbar
BGR Logistics salurkan bantuan untuk korban bencana alam di Sulbar.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics salurkan TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) untuk membantu meringankan beban para korban bencana alam gempa bumi yang terjadi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.

Bantuan kemanusiaan tersebut berupa sembako dan kebutuhan pokok lainya yang saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Mamuju dan Majene.

Rhandie GP Sumampow, kepala Divre Makassar BGR Logistics, melakukan penyerahan bantuan secara langsung di MAKODIM 1418 Mamuju - Sulawesi barat.

"Dengan bantuan ini, semoga dapat meringankan beban masyarakat Mamuju dan Majene yang tertimpa musibah gempa bumi yang terjadi beberapa waktu lalu," kata Rhandie dalam keterangannya, Rabu (27/1/2021).

Baca Juga: BGR Logistics Peroleh ISO 37001:2016

Gempa yang terjadi di Sulawesi Barat tepatnya di Kabupaten Mamuju dan Majene membuat sedikitnya 279 Barang Milik Negara (BMN) rusak mulai dari kerusakan kecil hingga yang besar.

Total kerugian dari bencana alam tersebut mencapai Rp 494,28 miliar.

Hal tersebut dikatakan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Sulawesi Barat Ekka Sukadana dalam konfrensi pers secara virtual, Jumat (22/1/2021).

"Bangunan terdampak gempa berjumlah 279 obyek, senilai total Rp 494,28 miliar," kata Ekka.

BMN yang terkena bencana gempa kata Ekka, terdiri dari 118 obyek bangunan rumah negara, sementara untuk gedung bangunan kantor yang khusus memberikan pelayanan publik sebanyak 161 obyek.

Baca Juga: BGR Logistics Hadirkan Fitur WP Fund di Aplikasi Warung Pangan

Tak hanya itu, dirinya juga mengungkapkan bahwa sejumlah infastruktur yang telah dibangun pemerintah juga terkena dampak gempa dengan total kerugian mencapai Rp 405,72 miliar, yang terdiri dari jalan nasional Trans Sulawesi sepanjang kurang lebih 20 Km di ruas Mamuju-Batas, kabupaten Majene, serta 23 obyek jembatan.

Tingginya risiko bencana di Indonesia membuat sejumlah aset kerap mengalami kerusakan karena berbagai faktor. Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, penyebab kerusakan terbesar yakni karena gempa bumi, dengan rata-rata nilai kerusakan Rp 7,56 triliun per tahunnya.

Setelah itu, risiko lainnya diakibatkan oleh kebakaran dengan rata-rata kerugian per tahun Rp 5,32 triliun, banjir Rp 4,64 triliun, tsunami Rp 2,71 triliun, longsor Rp 1,26 triliun, letusan gunung berapi Rp 1,25 triliun, cuaca ekstrem sekitar Rp 50 miliar, angin ribut sekitar Rp 20 miliar, dan akibat kekeringan sekitar Rp 10 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI