Suara.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi yang masuk ke Indonesia pada kuartal IV 2020 mencapai Rp 214,7 triliun.
Angka ini naik 2,7 persen jika dibandingkan periode sebelumnya dan naik 3 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pun mengaku senang dengan raihan investasi yang masuk tersebut, menurutnya di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 capaian ini sangat luar biasa.
"Ini mencerminkan bahwa investor asing sudah mulai nyaman dengan daerah-daerah yang selama ini belum dijamah," kata Bahlil dalam konfrensi pers secara virtual, Senin (25/1/2021).
Baca Juga: Pemkab Bekasi Permudah Proses Perizinan untuk Tingkatkan Investasi
Bahlil menuturkan, pada kuartal IV, dominasi asing terhadap investasi yang masuk ke RI lebih tinggi dibandingkan dengan investor lokal.
Hal tersebut tercermin dari dari Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai Rp 111,1 triliun atau sebanyak 51,7 persen dari total investasi, sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak Rp 103,6 triliun atau mencapai 48,3 persen dari total realisasi investasi.
"Kenapa PMA-nya lebih besar karena di kuartal keempat, kasus pertama pandemi covid sudah ada vaksinnya," ujarnya.
Ia mengatakan, dari total realisasi investasi itu mampu tercipta penyerapan tenaga kerja di Indonesia mencapai 294.780 orang. Sementara itu, proyek-proyeknya mayoritas berada di luar Jawa sebesar Rp 113,3 triliun.
Secara negara asal investasi, Singapura masih mendominasi dengan 2,6 miliar dolar AS pada kuartal IV/2020, disusul oleh China.
Baca Juga: Kepala BKPM Buka-bukaan Ada Hantu Berdasi Bikin Investasi Mangkrak
"Tidak heran lagi karena Singapura adalah hub investasi," ujar Bahlil.
Adapun, sektor yang menjadi favorit investasi di kuartal IV adalah sektor transportasi dan pergudangan serta kelistrikan.