Pedagang: Harga Daging Sapi Turun, Jadi Rp 120.000/Kilogram

Minggu, 24 Januari 2021 | 14:03 WIB
Pedagang: Harga Daging Sapi Turun, Jadi Rp 120.000/Kilogram
Pedagang berjualan daging sapi di Los Daging Pasar Ciroyom, Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/1/2021).ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Harian DPP Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi mengklaim harga daging sapi ditingkat konsumen mulai turun. Hal ini setelah adanya kesepakatan antara importir dengan pedagang terkait harga daging sapi karkas.

Menurutnya, harga daging sapi rata-rata di pasar kini Rp 120.000 per kilogram. Padahal sebelumnya, harga daging sapi bisa menembus Rp 140.000 per kilogram.

"Jual daging sebelumnya Rp 113.500 per kilogram, itu sebelum naik. Tapi sekarang harga rata-rata Rp 115.000-Rp 120.000 per kilogram," ujar Asnawi saat dihubungi Suara.com, Minggu (24/1/2021).

Asnawi menuturkan, naiknya harga daging sapi di tingkat konsumen hingga Rp 140.000 per kilogram disebabkan, naiknya harga daging sapi karkas yang di jual importir.

Baca Juga: Aksi Mogok Selesai, Pedagang Daging Sapi Mulai Berjualan Lagi di Pasar

"Kalau jual (seharga) itu kan belum ada kompromi. Itu harga timbang karkas Rp 96.000-Rp 98.000, sekarang kan di 94. Jadi harga rata-rata Rp 120.000 per kilogram," ucap dia.

Sebelumnya, Asnawi mengatakan, adanya kesepakatan harga tingkat pedagang dengan importir itu setelah adanya intervensi dari pemerintah.

Sebenarnya, tak ada titik temu dalam kesepakatan harga. Tapi setelah berunding kembali ada titik tengah.

Awalnya, para pedagang di tingkat importir meminta harga daging sapi karkas kembali ke semula yaitu sebesar Rp 87.000 per kilogram.

Namun, lanjutnya, para importir merasa keberatan dengan permintaan pedagang, sebab naiknya harga daging sapi australia.

Baca Juga: Jabodetabek Bisa Krisis Daging Sapi Berkepanjangan

Akhirnya setelah berunding kembali, terdapat titik tengah yang mana harga daging sapi ditingkat pedagang turun dari Rp 98.000 per kilogram menjadi Rp 94.000 per kilogram.

"Kesepakatan harga itu penawaran pertama pedagang minta kembali ke harga semula itu Rp 87.000, tapi kan importir engga mau. Karena harga belinya naik dari australia. Nah terus akhirnya pedagang nawar berapa, nawar Rp 90.000, itu juga importir keberatan, yang pada akhirnya tawaran terakhir Rp 94.000. Jadi kenaikan dari harga asal, kenaikannya Rp 7.000 per kilogram," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI