Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan alat pendeteksi Covid-19 buatan dalam negeri GeNose bisa digunakan di fasilitas umum yang sering digunakan masyarakat.
Saat ini, kata dia, GeNose telah digunakan di Stasiun Kereta Api salah satunya di Stasiun Pasar Senen.
Menurutnya, alat pendeteksi GeNose ini sangat murah dan terjangkau bagi masyarakat.
"Ke depannya kita akan gunakan ini di semua area publik seperti di Hotel, Mall, di lingkungan masyarakat RT/RW. Alatnya hanya seharga 62 juta dan harga per orangnya hanya dikenakan sekitar 20 ribu rupiah," ujar Luhut dalam keterangannya yang diterima Suara.com, Minggu (24/1/2021).
Luhut menyebut, alat GeNose ini telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Ia menerangkan, kelebihan dari alat ini diantaranya bisa mendeteksi lebih cepat dan harga yang relatif lebih murah dengan akurasi di atas 90 persen.
Menko Luhut menyarankan, agar plastik yang digunakan pada alat ini dapat menggunakan bahan yang dapat didaur ulang agar lebih ramah lingkungan.
"Jika pemakaian lebih banyak tentunya costnya akan semakin turun dan nantinya alat ini akan terus dikembangkan sehingga mempunya akurasi yang akan lebih tajam. Dan tentunya kita harus bangga karena ini buatan Indonesia," imbuh dia.
Sebelumnya, Alat deteksi Covid-19 GeNose buatan Universitas Gajah Maja bakal mulai digunakan pada 5 Februari 2021 mendatang.
Baca Juga: Penerapan Alat Pendeteksi Covid-19 GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen
Hal itu sampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat melakukan uji coba pemanfaatan alat deteksi Covid-19 Genose di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (23/1/2021).