Lewat Cara Ini, UMKM Bisa Raup Cuan Banyak saat Pandemi Corona

Agung Sandy Lesmana | Achmad Fauzi
Lewat Cara Ini, UMKM Bisa Raup Cuan Banyak saat Pandemi Corona
Ilustrasi umkm (freepik)

"Jadi, membangun citra buat akses modal. Selain itu, transaksi yang tercatat itu juga memudahkan mendapatkan modal. UMKM bisa dapat review yang baik untuk citra."

Suara.com - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kini menjadi motor perekonomian Indonesia. Hampir 80 juta UMKM berusaha di Indonesia. Namun, tak semua UMKM tersebut sukses, terdapat UMKM yang sulit mengembangkan usahanya. Apalagi di masa pandemi virus covid-19 ini, banyak UMKM yang justru gulung tikar akibat banyaknya pembatasan sosial.

Kendati begitu, pelaku UMKM tak perlu patah arang terkait kondisi ini. Banyak cara yang bisa dilakukan UMKM untuk bisa bertahan, bahkan bisa meraup cuan. 

Ketua Tim Karya Nusantara, Deasy Nurmalasari mengatakan, salah satu cara UMKM bisa meraup cuan yaitu harus go digital. Karena, dengan go digital banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM.

"Dengan go digital kita tahun tren pasar yang hits apa saja, sehingga bisa nanti jadi peluang bisnis baru. Contohnya ada UMKM keripik singkong jualan offline di tempat wisata, dengan adanya pandemi bikin anjlok penjualan. Nah UMKM itu merambah pasar online, kita cari keripik yang sedang tren apa. Dari situ cara kita untuk tahu tren pasar," ucap Deasy dalam Webinar Kiat Sukses Raup Untung dari Bisnis UMKM yang digelar Suara.com, Jumat (22/1/2021).

Baca Juga: BRI Bawa UMKM Go Global, Intip Strategi Jitu Tembus Pasar Singapura di FHA 2025

Kemudian, lanjut Deasy, dengan go digital para UMKM bisa membangun citranya dengan baik. Dengan citra yang baik, terang dia, membuka peluang para pelaku UMKM untuk bermitra dengan pihak lain atau mencari investor. 

"Jadi, membangun citra buat akses modal. Selain itu, transaksi yang tercatat itu juga memudahkan mendapatkan modal. UMKM bisa dapat review yang baik untuk citra," jelas dia.

Selain itu, tambah Deasy, dengan go digital, pelaku UMKM bisa membangun hubungan dan interaksi dengan para konsumennya. Sehingga, para pelaku usaha bisa mendapat masukan dari konsumen produk apa yang diinginkan. 

"Jadi UMKM, langsung memutuskan, bikin sosial media atau e-commerce. Jangan semuanya pilih salah. Kemudian cek pemain di platform e-commerce, cari tahu harga biar bisa dapat margin dari penjualan," ucapnya. 

Namun demikian, Deasy melihat, banyak UMKM yang belum memanfaakan digital untuk sarana penjualannya.

Baca Juga: Pemberdayaan BRI Berhasil Buat Pengusaha Kue Ini Semakin Berkembang

Ia mengungkapkan, dari 80 juta UMKM yang memiliki akun e-commerce hanya 4-10 persen UMKM yang aktif.