Suara.com - Bank Indonesia (BI) memprediksi transaksi e-commerce akan meningkat pada tahun 2021 ini. Bahkan, transaksi e-commerce pada tahun ini bisa tembus Rp 337 triliun.
Angka itu lebih tinggi dibandingkan, transaksi e-commerce pada tahun 2020 yang hanya sebesar Rp 253 triliun.
"Perdagangan online e-commerce, marketplace itu sangat luar biasa tumbuh 33,2 persen. E-commerce tahun lalu estimasi kami Rp 253 triliun meningkat dari tahun 2019 Rp 205,5 triliun. Kemudian tahun ini meningkat tinggi jadi Rp337 triliun," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam Webinar, Jumat (22/1/2021).
Menurut Perry, naiknya transaksi e-commerce imbas dari pandemi Covid-19. Banyak orang yang memilih belanja daring, ketimbang harus datang ke toko.
Baca Juga: Urusan Bank Bisa Dilakukan di Toilet, Gubernur BI Minta Perbankan Berubah
Selain itu, tambahnya, kebijakan BI dengan pemerintah yang terus menggalakkan transaksi digital juga mendorong transaksi e-commerce.
Hal ini terlihat, pada transaksi uang elektronik yang juga diprediksi akan meningkat pada tahun 2021 yang sebesar Rp 266 triliun.
"Uang elektronik juga meningkat 32,3 persen di 2021, mencapai Rp 266 triliun tahun ini, proyeksi kami tahun lalu estimasi kami Rp 201 triliun. Bahwa pandemi covid-19 mempercepat digitalisasi ekonomi dan keuangan," ucap dia.
Di sisi lain, Perry juga meminta, perbankan untuk merubah pelayanan dari konvensional menjadi digital. Hal ini, karena perubahan sikap nasabah yang ingin serba digital dan praktis.
Ia menjelaskan, saat ini nasabah ingin bisa melakukan transaksi perbankan di mana saja tanpa perlu harus datang ke kantor cabang.Maka dari itu, ia menggenjot para perbankan untuk segera melakukan digitalisasi pelayanan kepada nasabah.
Baca Juga: Indonesia Bakal Jadi Buruan Investor Asing di 2021
"Sekarang masyarakat sudah pengennya transaksi hanya melalui Handphone di kamar mandi, kamar tidur, sambil di cafe. Mau buka rekening transfer transaksi lain online semua dari handphone," tutur dia.