Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) di Desa Bajugan, Kecamatan Galang, Toli-Toli. Sulawesi Tengah. Kegiatan ini dilakukan secara swakelola oleh Cahaya Hati.
Hal tersebut dilakukan untuk memberikan dukungan kepada pertanian di Kecamatan Galang, Kabupaten Toli-Toli.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, RJIT merupakan faktor penting dalam proses usaha tani yang memiliki dampak langsung terhadap peningkatan luas areal tanam.
"Pertanian membutuhan air. Untuk itu, kita harus memastian air yang berada di saluran irigasi bisa mencapai petakan-petakan sawah. Kita dukung kebutuhan tersebut dengan kegiatan RJIT," tuturnya, Kamis (21/1/2021).
Baca Juga: Kementan Diminta Evaluasi Kelangkaan Daging Sapi di Pasaran
Sementara itu, Dirjen PSP Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengatakan pengelolaan air irigasi dari hulu sampai hilir memerlukan sarana dan prasarana irigasi yang memadai.
"Tidak berfungsinya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi sistem irigasi yang ada, sehingga efesiensi dan ekeftifitas irigasi dapat menurun," tuturnya.
Menurut Sarwo, RJIT bukan hanya membenahi saluran irigasi yang rusak.
"Dengan RJIT, kita mencoba memaksimalkan dan meningkatkan fungsi saluran irigasi yang ada. Sehingga luas areal tanam bertambah, begitu juga produktivitas dan indeks pertanaman," katanya.
Pembangunan kegiatan RJIT yang dimulai pada 11 November 2020 dan selesai 31 Desember 2020 ini memiliki panjang 1.460 meter dan mampu mengairi areal seluas 70 Ha, dengan memanfaatkan air sungai.
Baca Juga: Bangun Ketahanan Pangan, Ketua Komite II DPD Apresiasi Upaya Kementan
Produktivitas yang awalnya 4, 3 ton, ditargetkan meningkat menjadi 5 sampai 6 ton per hektare. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Toli-Toli mengatakan, RJIT menjadi salah satu upaya untuk mendorong dan meningkatkan IP.
"Dengan tersedianya sumber air yang cukup, diharapkan juga produktivitas baik tanaman pangan dan Hortikultura meningkatkan," katanya.