Suara.com - Menyikapi mahalnya harga daging sapi membuat pemerintah berencana menambah pasokan dengan melakukan importasi sapi dari Meksiko dan Australia.
Hal tersebut dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi usai rapat dengan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Syailendra terkait stabilitas harga daging sapi.
"Pemerintah dalam waktu dekat melalui Kementerian Perdagangan akan melakukan pemberian izin kepada para importir untuk melakukan impor sapi dari negara Meksiko dan sapi Slaugther dari Australia," kata Asnawi kepada Suara.com, Rabu (20/1/2021).
Meski begitu dirinya belum mengetahui pasti berapa jumlah importasi sapi yang akan dilakukan pemerintah ke dua negara tersebut.
Baca Juga: Kenaikan Harga Daging Sapi Sudah Terjadi Sejak Juli 2020
Asnawi mengungkapkan bahwa harga daging sapi saat ini tidak karuan mahalnya, bahkan kejadian ini sudah berlangsung sejak Juli 2020.
"Kenaikan harga terjadi sejak Juli 2020 sampai dengan Januari 2021 sudah mencapai Rp 13.000,-/kg pembelian sapi bakalan dari Australia," ungkap Asnawi.
Dia bilang, pihak importir sapi mendapatkan harga yang sudah sangat tinggi dari negara produsen seperti Australia per Juli 2020 dengan harga 3,6 dolar AS per 1 kg bobot hidup sapi bakalan, dan harga per bulan Januari sampai Februari 2021 sudah masuk pada posisi 3,9 dolar AS per 1 kg bobot hidup sapi bakalan.
"Ini belum biaya-biaya bongkar muat pelabuhan dan transfortasi angkutan," tegasnya.
Mahalnya harga daging sapi akhir-akhir ini membuat para pedagang daging sapi menjerit, imbasnya dagangan mereka tak laku dibeli konsumen.
Baca Juga: Pedagang Daging Sapi Jabotabek akan Mogok Besok: Stok di Jakarta Aman
Atas situasi ini para pedagang daging sapi pun berniat untuk stop atau mogok berjualan.
"Dari DPD APDI sudah kirim surat edaran buat mogok jualan ke Kemendag," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pedagang.