Untuk itu, berkolaborasi dengan berbagai pihak dinilai menjadi kunci utama dalam mempertahankan bisnis pada tahun ini.
Pemerintah dan BUMN dinilai perlu melakukan pendampingan agar UMKM bisa berkembang, salah satunya dapat memanfaatkan marketplace atau e-commerce media sosial, atau platform digital lainnya.
Pemerintah juga perlu menyiapkan pengembangan SDM atau talenta digital dengan jumlah dan kualitas yang memadai dan berkelanjutan.
Executive Chairman DBI Bari Arijono mengatakan keahlian digital yang harus dikuasai di 2021 adalah cybersecurity, teknologi digital, digital marketing, komunikasi, dan leadership.
“Yang menjadi fokus dan orientasinya adalah inovasi produk dan jasa yang berorientasi pada pengalaman pelanggan dimana keuangan serta pembayaran digital menjadi keharusan berbasiskan QRIS,” kata dia.
Chief Economist DBI Aldrin Herwany menyarankan agar pemerintah bisa lebih fokus memulihkan sektor kesehatan di tahun ini. Jika tidak, opportunity cost dinilai akan terus meningkat untuk bantuan langsung tunai dan biaya penanggulangan lainnya.
Selain itu, lamanya penanganan dampak pandemi covid-19 ini membuat Indonesia kehilangan opportunity investment.
"Mestinya kalau kita lebih cepat menanggulangi sektor Kesehatan. maka lebih cepat juga kita mendapatkan opportunity atau kesempatan orang untuk berinvestasi di Indonesia," ujarnya.
Menurut Aldrin situasi pandemi covid-19 yang berlarut-larut ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin terkontraksi. Oleh karena itu diperlukan ketegasan dalam hal pemilihan-pemilihan prioritas.
Baca Juga: Merger Gojek Tokopedia Ciptakan Efisiensi Ekonomi Digital dan Membantu UMKM