Main Saham Dari Modal Utang, Bukannya Untung Malah Buntung

Selasa, 19 Januari 2021 | 10:56 WIB
Main Saham Dari Modal Utang, Bukannya Untung Malah Buntung
Ilustrasi mengamati pergerakan harga saham.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi mengatakan, fenomena investor yang membeli saham dengan modal pinjaman merupakan sebuah tindakan yang tak baik.

"Kami melihat hal ini sebagai fenomena yang tidak baik dan kami selalu mengingatkan kepada masyarakat, para investor, bahwa berinvestasi saham, selain berpotensi memberikan keuntungan yang baik, juga mengandung risiko kerugian," ucap Hasan, Selasa (19/1/2021).

Dia pun meminta kepada para investor saham untuk tidak menggunakan dana yang bersumber dari pinjaman/utang, dana yang diperlukan untuk kebutuhan sehari hari, dana untuk kebutuhan darurat, atau dana kebutuhan jangka pendek lainnya.

"Jadi hendaknya para investor jangan terlalu percaya diri dan berorientasi pada mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya dalam jangka pendek, secara instan," ucapnya.

Baca Juga: Airlangga Klaim PSBB Jawa Bali Disambut Baik Pelaku Pasar Modal

Dirinya menjelaskan investor jangan hanya melihat dari sisi keuntungannya semata-mata, tapi juga hendaknya menghitung dan mengelola risiko dalam berinvestasi.

Selan itu, menggunakan sumber dana dari utang akan semakin meningkatkan risiko investasi, karena adanya keterbatasan waktu yang relatif pendek untuk segera mengembalikan dana pinjamannya dengan tingkat bunga tertentu.

Hal ini tentunya juga akan semakin membatasi pilihan dan strategi investasinya dan juga dapat mempengaruhi aspek psikologis para investor.

"Kami juga mendorong agar para investor terus belajar dan meningkatkan pemahamannya dalam berinvestasi saham. Kami di BEI sudah menyediakan berbagai program dan sarana dalam melakukan edukasi kepada masyarakat dan juga para investor," pungkasnya.

Baca Juga: Meski Pandemi, Jumlah Investor Pasar Modal Justru Tumbuh 45 Persen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI