Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau mengawali perdagangan pada Selasa (19/1/2021). Menguatnya IHSG pada hari ini masih dibayangi meningkatnya kasus positif virus corona atau Covid-19 di tanah air.
Melansir data RTI, IHSG menguat 32 basis poin ke level 6.421 atau menguat 0,50 persen dibandingkan penutupan kemarin di level 6.389.
Setelah dibuka tepat pukul 09:00, laju IHSG makin naik ke level 6.426 atau telah menguat 36 basis poin atau sebesar 0,57 persen.
Sementara itu indeks LQ45 juga dibuka ikutan menguat, pada awal pra perdagangan indeks ini naik 7,6 basis poin atau menguat 0,77 persen menuju level 1.005.
Baca Juga: Khawatir soal Distribusi Vaksin, IHSG Melemah ke Level 6.365
Sebanyak 162 saham menguat, 57 saham melemah dan 178 saham belum ditransaksikan.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, di tengah liburnya Wall Street memperingati Marthin Luther King Jr, kondisi pasar komoditas cukup beragam.
Meski begitu, penurunan harga terjadi pada minyak dan batu bara sehingga berpotensi menekan saham berbasis komoditas tersebut. Sementara terjadi kenaikan tipis harga beberapa komoditas seperti emas, nikel, timah dan CPO.
Dari dalam negeri, investor saham perlu mewaspadai warning Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenai potensi perlambatan ekonomi di kuartal I-2021 akibat PSBB ketat.
"Apalagi PSBB berpotensi akan diperpanjang kembali mengingat makin tingginya jumlah korban Covid-19," kata Edwin dalam analisanya.
Baca Juga: IHSG Menguat ke Level 6.447 Jelang Akhir Pekan
Pasalnya kata dia kebijakan tersebut bakal mempengaruhi kemampuan emiten untuk men-generate top dan bottom line sehingga kinerja emiten di kuartal I-2021 tidak secerah seperti diperkirakan awal.
"IHSG pada perdagagan hari ini akan berada di kisaran 6.336 sampai 6.430," katanya.