Suara.com - Pengadilan Negeri Surabaya mengabulkan gugatan pengusaha asal Surabaya, Budi Said kepada PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Jumat (15/1/2021), dengan nomor perkara 158/Pdt.G/2020/ PN Sby.
Antam dinyatakan terbukti telah berbuat melawan hukum atas hilangnya 1.136 kilogram atau 1,1 ton emas yang dibeli Crazy Rich Surabaya itu setara Rp 817,4 miliar.
Awalnya kasus ini bermula ketika Budi Said membeli emas Antam pada 2018 silam, melalui Eksi Anggraeni yang mengaku sebagai marketing Antam.
Dalam transaksi itu, Eksi menjanjikan harga diskon kepada Budi. Lalu Budi memesan emas batangan sebanyak 7,071 ton kepada Eksi.
Baca Juga: Crazy Rich Surabaya Gugat Antam 1,1 Ton Emas
Tapi setelah Budi membayar Rp 3,5 triliun, dia mengaku hanya menerima 5,935 ton.
Karena yang diberikan Eksi adalah harga resmi emas batangan di Antam, bukan harga diskon seperti yang dia janjikan.
Menanggapi hal tersebut SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko mengatakan, bahwa perusahaannya tidak pernah memberikan diskon harga jual emasnya.
"Antam selalu menjual Logam Mulia dengan harga resmi sebagaimana tercantum di situs www.logammulia.com yang selalu diperbaharui secara rutin,” kata Kunto dalam pesan singkatnya kepada Suara.com ditulis Senin (18/1/2021).
Dia juga bilang bahwa selama ini proses bisnis jual beli emas yang dilakukan Antam melalui sistem direct selling atau transaksi langsung kepada pelanggan atau kuasa pelanggan dan tidak pernah melalui pihak lain.
Baca Juga: Antam Digugat 1,1 Ton Emas oleh Pengusaha Asal Surabaya
“Kembali kami menghimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap penawaran oknum yang memberikan harga atau skema penjualan Logam Mulia Antam yang tidak wajar," katanya.
Atas peristiwa ini, Kunto mengatakan bahwa Antam sebagai BUMN merasa dirugikan atas kasus ini dan akan menuntut balik kepada pihak-pihak terkait.
"Perusahaan merasa dirugikan dengan kasus yang dilakukan segelintir oknum terhadap Butik Surabaya dan telah mengajukan gugatan kepada Budi Said atas pencemaran nama baik serta menuntut ganti rugi,” pungkas Budi.