Khawatir soal Distribusi Vaksin, IHSG Melemah ke Level 6.365

Senin, 18 Januari 2021 | 09:37 WIB
Khawatir soal Distribusi Vaksin, IHSG Melemah ke Level 6.365
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat pandemi.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah mengawali perdagangan pada awal pekan ini Senin (18/1/2021). Pelamahan ini dibayangi terus meningkatnya kasus positif virus corona atau Covid-19 di tanah air.

Melansir data RTI, IHSG melemah 8,3 basis poin ke level 6.365 atau melemah 0,13 persen dibandingkan penutupan kemarin di level 6.373.

Setelah dibuka tepat pukul 09:00, laju IHSG makin anjlok turun ke level 6.355 atau telah melemah 17 basis poin atau sebesar 0,28 persen.

Sementara itu indeks LQ45 juga dibuka ikutan memerah, pada awal pra perdagangan indeks ini turun 2,2 basis poin atau melemah 0,23 persen menuju level 986.

Baca Juga: Jokowi Disuntik Vaksin, IHSG Menguat Paling Tinggi di Asean

Terpantau, sebanyak 123 saham menguat, 103 saham melemah dan 215 saham belum ditransaksikan.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, melemahnya IHSG karena adanya sentimen lambatnya pendistribusian dan produksi vaksin karena terus tingginya kasus Covid-19 di Indonesia.

"Sentimen kekhawatiran akan distribusi dan ketersediaan vaksin yang cepat menjadi kendala utama saat ini,” kata Hans dalam analisanya.

Hans mengatakan, pandemi Covid-19 bisa cepat diatasi apabila ada ketersediaan vaksin Covid-19 dan pendistribusian yang cepat. Namun demikian pendistribusian vaksin Covid-19 hingga ke pelosok negeri tentunya tidak mudah.

Di sisi lain, negara Eropa menerima dosis vaksin Covid-19 yang lebih sedikit dari harapan. Hal ini karena Pfizer perusaahan farmasi AS dan mitranya BioNTech asal Jerman lambat mendistribusikan vaksin tersebut.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Mengganas, IHSG Masih Dibuka Menguat ke Level 6.445

Di sisi lain, sentimen positif stimulus fiskal AS mulai bergeser menjadi kekhawatiran naiknya pajak dan yield obligasi pemerintah AS yang pada akhirnya menyebabkan penguatan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang lainnya. Selain itu, pasar juga terbeban sentimen negative lockdown ketat dibeberapa Negara akibat pandemi Covid-19.

Hans memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak pada level support 6.341 sampai dengan 6.278 dan resistance pada level 6.400 sampai dengan 6.472.

Data pemerintah memperlihatkan bahwa ada 11.287 kasus baru Covid-19 atau hingga Minggu (17/1/2021).

Penambahan itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 907.929 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI