Suara.com - Harga emas dunia terus turun pada perdagangan akhir pekan lalu. Posisi harga mengarah ke pelemahan pekan keduanya secara berturut-turut seiring dolar AS yang terus menguat.
Mengutip CNBC, Senin (18/1/2021) harga emas di pasar spot turun 1 persen menjadi 1.827,90 dolar AS per ounce. setelah sebelumnya turun sebanyak 1,3 persen, sementara emas berjangka AS turun 1,2 perse ke harga 1.829,90 dolar AS.
Indeks dolar berada di jalur untuk kenaikan mingguan terbesar sejak Oktober 2020, membuat emas batangan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun bertahan mendekati level tertinggi 10 bulan yang disentuh awal pekan ini.
Baca Juga: Jasad Penambang Emas Tertimbun Longsor Dipulangkan Ke Lampung dan Jawa
Sebelumnya, Presiden terpilih AS Joe Biden menguraikan proposal paket stimulus 1,9 triliun dolar AS pada hari Kamis lalu.
Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang dapat dihasilkan dari stimulus yang meluas.
Lonjakan imbal hasil obligasi baru-baru ini telah menantang status tersebut karena meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan hasil.
Perak turun 3,5 persen menjadi 24,63 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya merosot sebanyak 3,8 persen. Platinum merosot 3,9 persen menjadi 1.074,63 dolar AS setelah turun 4,4 persen sebelumnya, sementara paladium merosot 0,8 persen menjadi 2.389,88 dolar AS.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Kembali Naik Berkat Komentar Jerome Powell