Suara.com - Harga emas dunia sedikit menguat setelah beberapa hari tertekan oleh dolar AS dan imbal hasil treasury. Mengutip CNBC, Rabu (13/1/2021) harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi 1.848,31 dolar AS per ounce.
Kembali menguatnya harga emas disebabkan melemahnya imbal hasil Treasury dan dolar AS yang turun setelah naik dalam beberapa hari terakhir.
Indeks Dolar (Indeks DXY) melemah 0,3 persen terhadap pesaingnya, sementara imbal hasil US Treasury 10-tahun turun ke sesi terendah 1,146 persen setelah lelang surat utang bertenor 10 tahun yang kuat.
Presiden terpilih Joe Biden mengatakan, rakyat Amerika membutuhkan lebih banyak bantuan ekonomi dari pandemi Covid-19 dan dia akan merilis rencana yang menelan anggaran "triliunan" dolar.
Baca Juga: Geliat Bisnis Emas Bertahan di Tengah Pandemi
Emas umumnya dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang dapat dihasilkan dari stimulus yang meluas.
Namun, imbal hasil obligasi yang lebih tinggi telah membebani status itu baru-baru ini karena meningkatkan opportunity cost untuk memegang emas yang tidak memberikan bunga.
Logam lainnya, perak melonjak 2,3 persen menjadi 25,49 dolar AS per ounce. Platinum melambung 3,3 persen menjadi 1.065,42 dolar AS per ounce dan paladium naik 0,4 persen menjadi 2.381,18 dolar AS per ounce.