Suara.com - Nilai tukar rupiah terpantau melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di hari kedua penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sebagian wilayah Jawa dan Bali.
Rupiah pada hari Selasa (12/1/2021) ini dibuka melemah ke level Rp 14.231 per dolar AS.
Mengutip Bank Indonesia (BI) kurs tengah acuan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate/Jisdor, rupiah berada di level Rp 14.231 melemah 116 poin dibandingkan posisi hari sebelumnya di level Rp 14.115 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau juga melemah, rupiah berada di level Rp 14.130 per dolar AS. Artinya rupiah melemah 0,04 persen dari penutupan pada hari kemarin di level Rp 14.125 per dolar AS.
Baca Juga: Rugi Miliaran Rupiah karena IG Hilang, Nikita Mirzani Beramal Seadanya
Kondisi nilai tukar rupiah sudah terpantau melemah sejak pembukaan perdagangan dan sejak penutupan perdagangan pekan lalu.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, penyebab pelemahan nilai tukar rupiah lebih diakibatkan oleh sentimen dari eksternal.
Di mana kata dia saat ini tingkat imbal hasil obiligasi AS tenor 10 tahun masih mengalami tren kenaikan.
"Kenaikan imbal hasil obligasi ini masih bisa menjadi pemicu pelemahan nilai tukar lainnya terhadap dolar AS termasuk rupiah hari ini," kata Ariston dalam analisanya.
Dirinya pun meprediksi bahwa rupiah akan diperdagangkan di rentang Rp 14.050 - Rp 14.200 per dolar AS pada hari ini.
Baca Juga: Instagram Asli Belum Kembali, Nikita Mirzani Rugi Miliaran Rupiah
Meski begitu pelemahan nilai tukar rupiah bisa tertahankan oleh kabar baik dari persetujuan BPOM terhadap penggunaan vaksin sinovac di tanah air.
"Dengan persetujuan ini, vaksinasi bisa segera dimulai dan pada akhirnya bisa membantu mengendalikan pandemi. Ini bisa menahan pelemahan rupiah," katanya.