Suara.com - Harga emas dunia melemah tajam pada perdagangan akhir pekan lalu, setelah keok dihajar imbal hasil obligasi AS yang melonjak sangat tajam.
Mengutip CNBC, Senin (11/1/2021) harga emas di pasar spot sempat ke level terendah 1.828,36 dolar AS dan terakhir turun 3,6 persen di harga 1.843,06 dolar AS per ounce. Emas berjangka AS turun 4,1 persen menjadi 1.835,40 dolar AS.
"Emas mengalami pergeseran fundamental yang besar bagi banyak investor dan mereka mulai meninggalkan perdagangan safe haven," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.
Kontrol Demokrat terhadap Senat AS telah menaikkan spekulasi gelontoran stimulus besar, mengangkat imbal hasil obligasi tenor 10 tahun ke level tertinggi sejak Maret.
Baca Juga: Dukung Bintang Suara, Elly Kasim: Ini Kesempatan Emas untuk Anak Muda
Beberapa analis juga menyebut, beberapa investor juga mengalihkan dananya ke Bitcoin, yang telah mencatatkan peningkatan harga yang fantastis.
Harga perak turun 7,3 persen ke harga 25,14 dolar AS per ounce, setelah jatuh sebanyak 9,8 persen. Sementara paladium turun 2,6 persen menjadi 2.356,23 dolar AS per ounce.
Kedua logam tersebut menghadapi minggu terburuk sejak November. Platinum merosot 5 persen menjadi 1.060,87 dolar AS mengurangi penurunan 6,2 persen sebelumnya.