Kemudian survei lain yang dilakukan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI Desember 2020, menunjukkan, lebih dari 57 persen penerima stimulus PEN membutuhkan tambahan modal kerja untuk memulihkan bisnisnya ke depan.
“Dari para penerima stimulus PEN, 92 persennya merupakan nasabah pembiayaan mikro BRI dengan plafon antara Rp 10 juta sampai Rp 100 juta. Kebutuhan pelaku UMKM akan modal kerja untuk pemulihan bisnis akan kami fasilitasi dan penuhi dengan berbagai produk kredit terjangkau serta melalui proses pengajuan yang cepat. Bahkan kini pelaku UMKM bisa mengajukan langsung pembiayaan secara daring (melalui eform.bri.co.id dan kur.bri.co.id), tanpa perlu khawatir harus bertatap muka ke kantor-kantor BRI,” ujar Sunarso.
BRI telah mendukung dan menyukseskan berbagai program pemulihan ekonomi nasional melalui subsidi bunga, penjaminan pinjaman UMKM, restrukturisasi kredit terdampak Covid, penyaluran KUR, Bansos dan Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM).
Berdasarkan data per 16 Desember 2020, BRI berhasil memberikan subsidi bunga kredit bagi debitur UMKM senilai total Rp 5,46 triliun. Jumlah ini setara 76,6 persen realisasi penyaluran subsidi bunga kredit bagi UMKM secara nasional yang mencapai Rp 7,12 triliun.
BRI juga turut memberikan penjaminan kredit untuk UMKM senilai Rp 8,34 triliun per 27 Desember 2020. Penjaminan diberikan kepada 13.808 debitur UMKM. Melalui penjaminan ini, portofolio kredit UMKM BRI tetap terjaga meski kondisi bisnis para debitur tengah terdampak pandemi.
Dalam hal penyaluran BPUM, BRI tercatat telah menyalurkan Rp 18,6 triliun dana Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro kepada 7,7 juta debitur di berbagai wilayah. Dana BPUM yang disalurkan BRI setara 65,2 persen dari total pagu Banpres Produktif yang disediakan yakni Rp 28,3 triliun untuk 11,8 juta debitur.
Selanjutnya, Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dan Super Mikro yang disalurkan BRI per 31 Desember 2020 sudah mencapai Rp 125,6 triliun. Rinciannya, Rp 116,9 triliun KUR Mikro disalurkan BRI kepada 4,35 juta debitur.
Kemudian, Rp 8,7 triliun diberikan bagi 985 ribu debitur KUR Super Mikro. Sedangkan, restrukturisasi kredit BRI kepada para debitur terdampak Covid-19 telah mencapai Rp 218,6 triliun, dengan total peminjam terdampak sebanyak 2,8 juta. Pemberian restrukturisasi akan dilanjutkan BRI sesuai keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memperpanjang masa pemberian relaksasi kredit hingga 2022.
“Strategi yang diambil BRI saat ini adalah fokus untuk menyelamatkan UMKM, karena menyelamatkan UMKM sama saja dengan menyelamatkan BRI, menyelamatkan BRI sama dengan menyelamatkan sustainability perekonomian nasional. Untuk itu BRI akan tetap fokus untuk mendorong UMKM bangkit, yang akan meningkatkan kinerja BRI dan pada akhirnya akan memulihkan perekonomian nasional,” pungkas Sunarso.