Suara.com - Harga minyak dunia terus mencatatkan rekor baru dengan menembus level tertingginya karena rencana produsen minyak Arab Saudi akan memangkas produksi mereka.
Mengutip CNBC, Jumat (8/1/2021) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 8 sen menjadi 54,38 dolar AS per barel setelah menyentuh 54,90 dolar AS per barel, tingkat tertinggi yang tidak terlihat sejak sebelum adanya pandemi virus corona atau Covid-19.
Sementara itu, patokan Amerika, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), bertambah 20 sen menjadi 50,83 dolar AS per barel, setelah mencapai sesi tertinggi di 51,28 dolar AS per barel.
Pada Rabu kemarin, harga minyak mentah berjangka turun sebentar ketika pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Capitol Amerika, setelah dia mendesak mereka untuk memprotes sertifikasi Kongres atas kekalahannya dalam pilpres.
Baca Juga: Divonis 6 Bulan, Bos Minyak Illegal Diamankan Setelah Buron 4 Tahun
Pekan ini, harga minyak didukung janji Arab Saudi, eksportir minyak terbesar dunia, untuk memangkas produksi dengan tambahan 1 juta barel per hari (bph) pada Februari dan Maret.
Sementara itu, ekuitas global bergerak lebih tinggi karena investor meyakini Presiden terpilih Amerika, Joe Biden, akan mendapatkan sokongan untuk menggelontorkan anggaran lebih besar menyusul kemenangan dua kandidat Partai Demokrat dalam pemilihan Senat di Georgia, yang memberikan partai tersebut kendali atas kedua kamar di Kongres AS.