Suara.com - Untuk menekan kenaikan kasus Covid-19 dan mengamankan fasilitas layanan kesehatan yang semakin kewalahan menerima pasien, beberapa daerah di Jawa dan Bali akan diberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat atau dulu dikenal PSBB pada 11-25 Januari 2021.
Kendati demikian, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto tetap meyakini kegiatan ekonomi tetap akan berlangsung.
"Kita cukup optimis dan proyeksi sampai akhir tahun di kisaran 5 persen," kata Airlangga Hartarto dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis (7/1/2020).
Beberapa indikator yang mendorong pemerintah optimistis pergerakan ekonomi Tanah Air tetap bertumbuh meski ada pembatasan terlihat dari respons Indeks Harga Saham Gabungan yang menguat di level 6.128, begitu juga dengan nilai tukar rupiah.
Baca Juga: Jawa - Bali PSBB Ketat, Kasus Covid-19 Diharapkan Turun 20 Persen
"Rupiah dari (Rabu) kemarin menguat sehingga tentu ini juga proksi yang menunjukkan confident pasar dan sektor keuangan," kata Airlangga.
Selain itu, kata dia, indeks Purchasing Manufactur Index Manufaktur Indonesia juga naik mencapai 51,3 dan beberapa harga komoditi mencapai harga tinggi di antaranya minyak kelapa sawit, batubara, dan nikel.
"Yang belum naik hanya BBM karena Indonesia pun impor BBM sehingga ini akan menguntungkan Indonesia dan dengan keyakinan-keyakinan itu kita cukup optimis," kata dia.
Pemerintah juga menyiapkan vaksinasi kepada masyarakat yang rencananya dimulai pada pertengahan Januari 2021 yang diharapkan memberikan kepercayaan masyarakat setelah sebelumnya membuat perekonomian terpuruk lebih dalam akibat pandemi.
"Pemerintah memperhatikan kebutuhan masyarakat yang utama adalah kesehatan, kemudian kedua pemerintah hadir untuk menjaga kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat," kata dia.
Baca Juga: PSBB Ketat! Karyawan se-Jawa-Bali WFH Lagi, Cuma 25 Persen Pegawai Ngantor