Defisit APBN 2020 Rp 956 Triliun, Sri Mulyani Anggap Masih Lebih Baik

Kamis, 07 Januari 2021 | 14:15 WIB
Defisit APBN 2020 Rp 956 Triliun, Sri Mulyani Anggap Masih Lebih Baik
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, defisit APBN yang mencapai Rp 956,3 triliun lebih baik dari yang diperkirakan di dalam Perpres 72/2020 yaitu sebesar Rp1.039,2 triliun.

Sri Mulyani menyebut, dari sisi pendapatan negara, tahun lalu APBN mampu mencapai Rp 1.960 triliun sedangkan pada tahun 2020 realisasi sementara adalah Rp 1.633,6 triliun atau terkontraksi sebesar 16,7 persen.

Di sisi lain, belanja negara mengalami kenaikan sebesar 12,2 persen. Tahun lalu sebesar Rp 2.309 triliun, tahun 2020 realisasinya mencapai Rp 2.589 triliun.

Dalam hal ini kenaikan terutama untuk belanja pemerintah pusat hingga 22,1 persen dibandingkan realisasi tahun 2019.

Baca Juga: Sri Mulyani Khawatir Meningkatnya Kasus Covid-19 Bakal Ganggu Ekonomi

“(Ini) Artinya pemerintah pusat yang tahun lalu belanja Rp 1.496 triliun, tahun ini belanja Rp1827,4 triliun. Lebih tinggi dari desain awal,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Realisasi Pelaksanaan APBN TA 2020 melalui video conference ditulis Kamis (7/1/2021).

Sementara untuk realisasi sementara Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tercapai Rp 762 triliun atau 99.8 persen dari target perpres 72/2020. Realisasi penyaluran dana desa menunjukkan peningkatan didukung oleh penyederhanaan proses penyaluran dana desa.

“Ini menunjukkan APBN berusaha bekerja luar biasa, sehingga memang APBN harus kemudian kita jaga kedepannya, karena tidak mungkin dia harus terus-menerus mengalami kondisi yang tekanannya luar biasa. Inilah yang menjadi desain dari konsolidasi tapi tetap mendukung perekonomian agar betul-betul pulih,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI