Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (7/1/2021) dibuka positif meski akan ada pemberlakukan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Pulau Jawa dan Bali yang akan berlaku pada 11-25 Januari mendatang.
Melansir data RTI, di awal pra perdagangan IHSG naik 26 basis poin ke level 6.091 atau menguat 0,43 persen dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di level 6.065.
Setelah dibuka tepat pukul 09:00, laju IHSG makin melambung ke level 6.103 atau bertambah 37 basis poin dengan penguatan sebesar 0,62 persen.
Sementara itu indeks LQ45 juga dibuka ikutan menguat terbatas, pada awal pra perdagangan indeks ini naik tipis 6,8 basis poin atau menguat 0,72 persen menuju level 952.
Baca Juga: Meski Pandemi, Jumlah Investor Pasar Modal Justru Tumbuh 45 Persen
Sebanyak 250 saham menguat, 56 saham melemah dan 137 saham belum ditransaksikan.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, diterapkannya pembatasan sosal berskala besar (PSBB) ketat di Jawa dan Bali pada 11 Januari hingga 25 Januari 2021 berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi di awal tahun 2021.
"Padahal harga saham sektor yang terkena dampak PSBB ketat sudah naik kencang sehingga tidak heran jika terjadi aksi jual saham sektor tersebut," kata Edwin dalam analisanya.
Meski begitu kata dia, IHSG bisa berpeluang menguat karena adanya harapan paket stimulus yang lebih besar menyusul kemenangan Demokrat menguasai Senat dalam Pemilu ulang di Georgia menjadi pendorong Indeks Dow Jones naik 1,44 persen di tengah penguatan harga komoditas CPO, minyak, dan nikel.
"Ini berpotensi menjadi katalis IHSG dalam perdagangan Kamis," katanya.
Baca Juga: Investor Ritel Kalangan Milenial Jadi Jantung Pengembangan Pasar Modal
Dirinya memperkirakan IHSG pada perdagagan hari ini akan berada di kisaran 6.023 sampai dengan rentang 6.114.
Sebelumnya pada perdagangan kemarin IHSG melemah 1,17 persen ke 6.065, sebanyak 23,23 miliar lembar saham senilai Rp 19,6 triliun ditransaksikan. 173 saham menguat, 319 melemah, dan 144 stagnan.