Suara.com - Harga emas dunia menyentuh level tertingginya dalam dua bulan terakhir karena pelemahan dolar AS dan meningkatnya kekhawatiran penularan virus Covid-19 di sejumlah negara.
Mengutip CNBC, Rabu (6/1/2021) emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi 1.949,59 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak 9 November, di 1.952,36 dolar AS per ounce.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,4 persen menjadi 1.954,40 dolar AS per ounce.
Inggris melakukan lockdown nasional di tengah meningkatnya kasus Covid-19, sementara New York menemukan kasus pertama dari varian baru virus corona yang lebih cepat menular.
Baca Juga: Cocok Buat Gamer Sultan! PlayStation 5 Berlapis Emas 18 Karat
Indeks Dolar (Indeks DXY) melayang mendekati posisi terendah April 2018, menjadikan emas sebagai spekulasi yang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Tetapi kehati-hatian tetap berlaku karena investor menunggu pemilu di Georgia untuk menentukan kendali Senat Amerika.
Hasilnya akan menentukan apakah agenda Presiden terpilih Joe Biden bisa diimplementasikan atau bakal diblokir.
Banyak investor melihat emas yang tidak memberikan imbal hasil sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang mereka khawatirkan dapat terjadi akibat langkah-langkah stimulus yang besar.
Harga komoditas lainnya, perak naik 1,1 persen menjadi 27,50 dolar AS per ounce dan paladium melambung 3,9 persen menjadi 2.465,18 dolar AS per ounce, setelah melesat sebanyaknya 6 persen di awal sesi.
Baca Juga: Jadi Kabid Binpres, Rionny Pede Bawa Indonesia Rebut Emas Olimpiade Tokyo
Sedangkan platinum meroket 3,5 persen menjadi 1.107,25 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya naik sebanyaknya 4,1 persen.