Suara.com - Sebanyak 50 negara di dunia tercatat telah menjalin kerja sama dengan Rusia untuk membeli atau mengajukan produksi vaksin Sputnik V di negara mereka masing-masing.
Beberapa negara yang sudah menjalin komitmen dengan Rusia untuk membeli vaksin tersebut seperti India (100 juta dosis), Brasil (50 juta dosis), Uzbekistan (35 juta dosis), dan Meksiko (32 juta dosis).
Selain itu, ada Nepal dan Mesir yang telah memiliki komitmen untuk memesan 25 juta dosis vaksin Sputnik V.
Kemudian negara lain yang tertarik memesan vaksin Sputnik V ialah Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Argentina, hingga Filipina.
Baca Juga: Tiga Warga Meninggal Dunia Setelah Disuntik Vaksin Pfizer
Selain membeli langsung, ada beberapa negara yang menjalin kerja sama produksi vaksin Sputnik V. Misalnya, GL Rapha asal Korea Selatan bersama dengan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) telah menyetujui untuk memproduksi lebih dari 150 juta dosis vaksin Covid-19 Sputnik V per tahun.
"Sputnik V didasarkan pada platform vektor adenoviral manusia yang aman dan efektif," kata CEO Dana Investasi Langsung Rusia, Kirill Dmitriev, sebagaimana dikutip dari Reuters.
RDIF sendiri optimis dapat memproduksi 500 juta dosis vaksin Sputnik V di luar Rusia. Apalagi, antusiasme banyak negara cukup tinggi untuk memproduksi vaksin Sputnik V.
“Sekarang penting untuk memperkuat kerja sama dan kemitraan internasional serta memastikan produksi vaksin Sputnik V yang cukup. Kami berterima kasih kepada mitra kami di GL Rapha (Korsel) atas kerja sama dan upaya bersama,” ujar Kirill Dmitriev.
Selain Korea Selatan, negara lain yang membuat kesepakatan dengan Rusia untuk memproduksi vaksin Sputnik V seperti Venezuela, Turki, dan Prancis.
Baca Juga: Ratusan Orang Israel Kena Virus Corona Setelah Terima Vaksin Covid-19
Venezuela
Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez menawarkan kepada Rusia untuk melokalkan produksi vaksin Sputnik V setelah uji coba tahap 3 dari 1.500 vaksin dan 500 plasebo di negara Amerika Latin tersebut selesai.
Turki
Kementerian Kesehatan Turki telah menyampaikan minat untuk melokalkan produksi Sputnik V setelah uji coba tuntas.
Prancis
Presiden Vladimir Putin dilaporkan telah meminta Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk membantu produksi vaksin Sputnik V.
Bagaimana Indonesia?
Khusus Indonesia, Pemerintah Rusia menyebut telah mendaftarkan vaksin Covid-19 Sputnik V ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM).
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, mengatakan pihaknya mengharapkan vaksin Sputnik V dapat digunakan negara mitra Rusia untuk mengatasi pandemi Covid-19, termasuk Indonesia.
Sejauh ini Vaksin Sputnik V telah didaftarkan di beberapa negara di dunia seperti Brasil, India, dan Belarus.
Apalagi, Presiden Joko Widodo telah menjalin komitmen kerja sama kesehatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada April 2020 lalu. Kala itu kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan kerja sama guna mengatasi pandemi Covid-19.
"Saya ingin menegaskan kembali bahwa Rusia siap untuk bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia," pungkas Dubes Vorobieva.