Suara.com - Tahun 2020 bukanlah tahun yang mudah karena pada tahun ini pandemi Covid-19 terjadi dan mengancam jutaan jiwa penduduk dunia, yang menimbulkan efek domino ancaman pada perekonomian dan kehidupan sosial.
Jajaran Kementerian Keuangan yang melakukan fungsi sebagai bendahara negara dan mengelola APBN juga memiliki tanggung jawab yang luar biasa berat dalam menjalani tahun ini.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan arahan pada acara Dialog Tutup Tahun Anggaran 2020.
“Saya ingin menyampaikan pada kesempatan ini rasa terima kasih saya, penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja keras Anda semuanya. Kita mengakui bahwa tahun ini bukan tahun yang mudah, ini adalah tahun yang sangat menantang,” ucap dalam acara tersebut.
Baca Juga: Sri Mulyani Mengaku Senang Melihat Capaian Industri Keuangan Syariah
Pada tahun ini, Menkeu mengutarakan bahwa instrumen di dalam APBN melakukan fungsi untuk bisa melindungi rakyat Indonesia, melindungi dunia usaha, dan melindungi perekonomian agar mereka mampu menghadapi dampak Covid-19.
Menkeu melanjutkan bahwa laporan mengenai pelaksanaan APBN yang telah disampaikan sebelumnya pada acara ini menunjukkan bahwa perekonomian memang sedang mengalami tekanan yang mengakibatkan beberapa target penerimaan negara tidak bisa tercapai.
Namun Menkeu meyakini bahwa para jajaran sudah melaksanakan tugas secara maksimal, dan juga telah melakukan evaluasi serta melihat strategi apa yang bisa kita lakukan tahun depan agar lebih baik.
Dari sisi belanja negara, tantangan yang dihadapi pada tahun ini juga tidak sedikit. Menurut Menkeu, hal ini dikarenakan APBN harus melakukan refocusing anggaran secara cepat, serta prioritas baru kebijakan pemerintah yaitu program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan penanganan Covid-19.
Maka dalam kesempatan itu, Menkeu menyampaikan apresiasinya kepada para jajaran yang mampu terus berkoordinasi dan bersinergi dalam memaksimalkan fungsi belanja negara secara baik agar tetap bisa menjaga perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Rizal Ramli: Jokowi Go Down Bersama dengan Kinerja Sri Mulyani
Menkeu melanjutkan bahwa dengan alokasi belanja negara yang naik sementara penerimaan negara mengalami penurunan tahun ini, maka diperlukan strategi pembiayaan di dalam APBN secara prudent dan baik.
Menkeu juga memberikan apresiasi kepada para jajarannya yang mampu melakukan tugas pengelolaan pembiayaan negara dengan baik namun tetap hati-hati di tengah kondisi perekomian yang sulit.
Pada kesempatan itu, Menkeu juga berpesan agar para jajaran tetap waspada dan tetap patuh terhadap protokol kesehatan dalam upaya untuk menghidar dari infeksi Covid-19.
Menkeu menyebut bahwa lebih dari 933 orang pegawai Kementerian Keuangan pernah terkena infeksi Covid, serta 36 jiwa diantaranya telah menjadi korban jiwa dari Covid ini.
“Kita berduka dan kita semuanya perlu untuk memberikan dukungan. Sebagian adalah teman kerja kita, sebagiannya mungkin adalah suami/istri kita atau anggota keluarga kita. Maka dalam kondisi dan suasana Covid yang sangat nyata itu mari kita semuanya tetap menjaga disiplin kesehatan. Komitmen untuk tetap bekerja keras dan kreativitas tidak boleh hilang namun kita juga harus tahu bahwa kita perlu untuk menjaga diri kita, teman sekerja kita, dan keluarga kita,” jelas Menkeu.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga jajaran. Menkeu juga berpesan agar menjadikan tahun luar biasa ini sebagai tahun untuk belajar mengenai kehidupan, takdir, komitmen, dedikasi, dan belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik.
"Terimakasih kepada seluruh jajaran Kementerian Keuangan, semoga Anda semua terus dijaga kesehatannya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan perlindungan kesehatan dan jalan yang mudah bagi kita untuk menjaga Indonesia dan mengembalikan kesehatan ekonomi dan APBN kita,” tutup Menkeu.