Suara.com - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta bersama Katapel.ID menggelar Katapel Jakarta, sebuah program bimbingan teknis (bimtek) CHSE dan komersialisasi produk kreatif berbasis kekayaan intelektual.
Besarnya potensi ekonomi dari aneka produk turunan dari karya-karya berbasis kekayaan intelektual menjadi dasar dari pelaksanaan acara ini.
Pada kegiatan Bimtek ini peserta dibekali pengetahuan tentang kekayaan intelektual, pengembangan hak kekayaan intelektual kreatif dan cara komersialisasinya. Bukan itu saja, peserta juga difasilitasi untuk mendaftarkan merek hak kekayaan intelektual (HKI) mereka.
Plt. Kepala dinas pariwisata dan ekonomi kreatif DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya menuturkan, Jakarta siap menjadi hub bagi segenap karya kreatif di tanah air.
Baca Juga: Atlet Disabilitas Intelektual Makin Mandiri dan Kompak di Masa Pandemi
“Kreatifitas anak-anak muda di Jakarta memiliki potensi yang sangat besar untuk kita kembangkan. Sebagai bentuk nyata dari semangat city of collaboration, pemerintah hadir melalui kegiatan ini. Harapannya lebih banyak anak muda mengerti industri kekayaan intelektual, dan mendapatkan nilai ekonomi yang maksimal. Sehingga Jakarta akan dikenal sebagai ekosistem yang tepat bagi para kreator,” kata Gumilar dalam keterangannya, Kamis (31/12/2020).
“Di masa pandemi ini, ketika taman wahana mengalami penurunan yang drastis dari sisi pengunjung, Disney beralih ke Disney+ dan menjadi salah satu penyelamat mereka. Ini membuktikan industri kekayaan intelektual kreatif mempunyai masa depan yang cerah. Dan kita, kreator Indonesia bisa segera mengambil bagian di dalamnya melihat kita mempunyai potensi yang tinggi,” terang Bambang Sutedja,
Praktisi Lisensi Senior, dalam kelas kreatif yang ia berikan. Ini merujuk pada Bumilangit yang baru-baru ini menjalin kerjasama dengan Disney+ Hotstar.
Narasumber lain, Helena Irma menekankan pentingnya pengetahuan akan kebutuhan market.
“Dalam pengembangan sebuah karya intelektual dibutuhkan perencanaan yang matang. Bukan hanya sekedar menciptakan karakter tapi harus berdasarkan target market yang dituju. Sehingga karakter yang disajikan sesuai dengan kebutuhan target market kita,” ucapnya.
Baca Juga: Gus Ubaid Intelektual Muda NU Dukung Pangdam Jaya Hadapi FPI
Sementara itu Robby Wahyudi, Program Director Katapel.ID, menuturkan harapannya agar program ini bisa menjadi kesempatan bagi para peserta untuk kian mengetahui berbagai hal seputar komersialisasi kekayaan intelektual.
"Ajang ini dirasakan perlu sebab selama ini banyak kreator memiliki kekayaan intelektual namun kesulitan melakukan komersialisasi. Melalui program ini Pemilik Brand bisa mengenal langsung dan melihat sudah seberapa jauh komersialisasi kekayaan intelektual lokal, yang mana mempunyai potensi besar untuk bersanding dengan kekayaan intelektual dunia. Forum ini juga sebagai upaya dari program Katapel untuk menciptakan ekosistem bagi pelaku ekonomi kreatif," tuturnya.