Suara.com - Bisnis industri media tahun 2020 boleh dibilang tak begitu menyenangkan, karena turut diterpa pandemi covid-19.
tahun ini pula, banyak perusahaan media yang harus bersusah payah mempertahankan eksistensinya.
Salah satunya yang dialami oleh PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) yang harus rela mengalami penurunan pendapatan signifikan sepanjang tahun 2020.
Meski begitu, perusahaan dengan bendera ANTV dan TvOne ini yakin, tahun depan, industri media akan mulai bangkit dengan tumbuh sekitar 7,5 persen.
Baca Juga: Bisnis Media Tertekan, MDIA Efisiensi Besar-besaran
"Kita berharap industri media pada tahun depan bisa tumbuh di angka 7,5 persen, dan kita (VIVA) bisa di atas angka tersebut," kata Direktur VIVA M Sahid Mahudie dalam konfrensi pers secara virtual, Rabu (30/12/2020).
Sementara Direktur VIVA, Neil R Tobing mengatakan, kinerja keuangan perseroan sepanjang sembilan bulan tahun 2020 harus mengalami penurunan 22,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pada sembilan bulan pertama 2020 mencapai Rp 1,29 triliun, dibandingkan pendapatan di sembilan bulan pertama tahun 2019 yang mencapai Rp 1,65 triliun," kata dia.
Neil menambahkan, penurunan tersebut berdampak cukup besar terhadap pencapaian EBITDA perusahaan.
"Di mana EBITDA mengalami penurunan 39,1 persen dengan margin menjadi 3 persen," ujarnya.
Baca Juga: Literasi Jurnalistik Menjawab Disrupsi Media Kala Pandemi
Sementara, lanjut Neil, rugi bersih perusahaan tercatat mencapai Rp 995 miliar. Alhasil, ke depan, perusahaan berwacana mencari kesepakatan untuk menyelesaikan utang terdaftar.