Suara.com - Pemerintah Indonesia telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan LG Energy Solution, anak usaha LG Chem.
Kerja sama itu menyangkut rencana investasi perusahaan asal Korea Selatan itu sebesar Rp 173 triliun atau 9,8 miliar dolar AS terkait pembangunan pusat industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi pertama di dunia.
Untuk mensukseskan investasinya di tanah air LG sendiri nantinya akan menggandeng perusahaan BUMN yang tergabung dalam konsorsium MIND ID.
Meski begitu Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengingatkan agar para pengusaha nasional baik yang besar hingga UMKM jangan dilupakan dalam menggarap proyek investasi tersebut.
Baca Juga: Kepala BKPM Sebut Masa Kritis Investasi Sudah Lewat
"Dalam proses negosiasi yang kami lakukan kami menegaskan dalam Mou bahwa harus mengikutkan pengusaha nasional yang ada di daerah dan UMKM, jadi tidak hanya kerjasama antara LG Group dan BUMN saja," kata Bahlil dalam konfrensi pers secara virtual di Jakarta, Rabu (30/12/2020).
Pasalnya kata Bahlil setiap investasi yang masuk harus memberikan dampak yang besar pula terhadap pengusaha nasional, termasuk juga bagi yang di daerah.
"Sehingga dengan ini bisa menghasilkan ekonomi daerah yang maju dan menciptakan timbulnya pengusaha-pengusaha daerah yang baru," paparnya.
Asal tahu saja, dalam rencana pembangunan pusat industri sel baterai ini sebagian proyek nantinya akan berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah yang sudah ditinjau oleh Presiden Jokowi pada akhir Juni lalu.
Kawasan industri seluas 4.300 ha ini merupakan percontohan kerja sama pemerintah dan BUMN dalam menyediakan lahan yang kompetitif dari sisi harga, konektivitas, dan tenaga kerja.
Baca Juga: UU Cipta Kerja Disahkan, Bos BKPM: Pemerintah Siap Jadi Marketing Buat UMKM
Rencananya, sebagian baterai yang dihasilkan dari proyek ini akan disuplai ke pabrik mobil listrik pertama di Indonesia yang sudah lebih dahulu ada dan dalam waktu dekat akan segera memulai tahap produksi.