Suara.com - Produsen garbarata, Bukaka Teknik Utama, menunjukkan geliat menembus pasar ekspor, meskipun tengah menghadapi tekanan pandemi Covid-19.
Kali ini perseroan melakukan ekspor garbarata kaca sebanyak 36 unit ke India dengan nilai kontrak mencapai Rp303 miliar.
Direktur Operasional Bukaka Saptiastuti Hapsari mengatakan ekspor kali ini merupakan kerjasama yang dilakukan perseroan dengan Airports Authority of India.
"Kontrak kerjasama ini memiliki durasi selama 365 hari (1 tahun) terhitung sejak ditandatangani kontrak," kata Saptiastuti dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (29/12/2020).
Bukaka akan memasok garbarata tersebut kepada 7 bandara di India, yakni Dehradun, Patna, Chennai, Tricy, Port Blair, Jabal Pur, dan Surat.
"Ini merupakan kontrak kerjasama kelima yang dilakukan Bukaka dengan AAI sejak tahun 2001," kata dia.
Kompetitor produsen garbarata dari negara lain, seperti Tyssenkrupp (Jerman), Adelte (Spanyol), CIMC Tianda (Tiongkok), dan ShinMaywa (Jepang) sudah masuk ke posar India, namun perseroan dapat menguasai pasar garbarata di India dengan total terpasang sebanyak 148 unit diberbagai Bandar Udara di India.
Dalam kontrak kerjasama tersebut, Bukaka memiliki kesempatan untuk mendapatkan tambahan 18 unit pesanan garbarata sehingga totalnya akan menjadi 54 unit setelah perseroan melakukan pengiriman batch pertama yang direncanakanakan dilakukan dalam waktu 5 bulan setelah penandatangan kontrak.
"Setelah seluruh 36 unit terkiim AAI akan memberikan penawaran tambahan kembali 36 unit sehingga total akhirnya akan menjadi 90 unit," kata dia.
Garbarata merupakan salah satu produk unggulan ekspor Bukaka dengan tujuan utama antara lain Jepang, India dan Thailand.
Bukaka menjadi satu-satunya produsen garbarata yang ada di Indonesia dan termasuk dalam lima produsen terbesar garbarata yang ada di dunia.
Saat ini, seluruh boarding bridge bandara yang berada di bawah supervisi Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II merupakan hasil produksi Bukaka.