Suara.com - PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) melalui program kemitraan UMKM yang menaungi toko kelontong SRC, bekerja sama dengan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UMKM atau Smesco Indonesia dalam upaya mendukung pertumbuhan UMKM Indonesia melalui pemanfaatan teknologi digital.
Kolaborasi ini ditegaskan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT SRCIS dan Smesco Indonesia di acara Festival SRC Indonesia secara virtual di Jakarta.
Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) Henny Susanto mengatakan, kolaborasi SRC dan Smesco Indonesia merupakan salah satu peran aktif SRC untuk turut mendukung pertumbuhan UMKM Indonesia.
"Kerja sama ini juga merupakan bagian dari semangat #BersamaMelangkahMaju yang diinisiasi oleh SRC untuk menyemangati pelaku UMKM khususnya pemilik toko kelontong SRC untuk tetap produktif di tengah pandemi,” kata Henny dalam keterangannya, Selasa (29/12/2020).
Baca Juga: Demi Tingkatkan Produksi, Ratusan UMKM Difasilitasi Legalitas Badan Hukum
Henny menyebut bahwa di tahun ini sangat dinamis dan penuh dengan tantangan. Kerja sama dengan Smesco dilakukan agar produk-produk UMKM yang terdapat pada Pojok Lokal toko kelontong SRC mendapat kesempatan untuk lebih dikenal dan didistribusikan lebih luas.
"Demikian juga dengan produk-produk UMKM binaan Smesco yang akan mendapatkan akses untuk mendistribusikan di jaringan SRC yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Henny.
Lebih lanjut, dalam nota kesepahaman kerja sama tersebut, SRC dan UMKM binaan Smesco akan ikut serta dalam promosi dan penjualan produk secara digital seperti aplikasi e-Brochure yang diterbitkan oleh Smesco.
Selain pemanfaatan teknologi digital, toko kelontong SRC dapat mengakses edukasi ataupun pelatihan virtual yang dilakukan oleh Smesco bagi UMKM. Dengan sistem ini, informasi dan materi edukasi dari Smesco dapat disampaikan secara optimal, sehingga dapat membantu dalam mengembangkan usaha toko kelontong yang tergabung di dalam SRC.
Sebaliknya, UMKM binaan Smesco juga dapat turut melebarkan sayap lewat jaringan SRC.
Baca Juga: Majukan UMKM, Masjid Istiqlal dan BIG Indonesia Luncurkan Program Halal
Henny mengatakan kolaborasi dan digitalisasi terkait erat untuk mendukung kemajuan UMKM di Indonesia utamanya di masa penuh tantangan saat ini.
“Kolaborasi tanpa digitalisasi bergerak lambat, sementara digitalisasi tanpa kolaborasi hasilnya tidak akan maksimal,” ujarnya.
Itulah sebabnya, kolaborasi SRC dan Smesco dinilai sangat tepat untuk membangun ekosistem ekonomi UMKM yang kuat.
Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menyebutkan bahwa dari jumlah total 64 juta pelaku usaha di Indonesia, sebanyak 99,99 persen di antaranya adalah UMKM.
Dengan demikian, sektor ini berperan sangat penting dalam perekonomian nasional, antara lain melalui penyerapan tenaga kerja.
Selama ini SRC telah berkiprah sebagai bagian dari UMKM di Tanah Air. Diawali dengan berdirinya 57 toko kelontong sederhana di Medan, Sumatera Utara pada tahun 2008.
Sebagai UMKM, toko kelontong SRC terus berkembang dan bertransformasi menjadi toko kelontong masa kini yang telah menjangkau lebih dari 130.000 toko yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan tergabung dalam lebih dari 6.000 paguyuban SRC.
“Pendampingan berkelanjutan toko kelontong SRC yang tergabung dalam program kemitraan PT SRCIS bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM toko kelontong melalui pendampingan usaha yang berkelanjutan dan didukung oleh ekosistem digital,” jelas Henny.
Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan, kolaborasi strategis dengan memanfaatkan teknologi digital bersama SRCIS ini merupakan bentuk nyata komitmen Smesco dalam memajukan UMKM di Indonesia.
“Kita sedang membangun sebuah ekosistem di mana UMKM dapat dikonsolidasikan sebagai sebuah kekuatan yang manageable, dan SRC merupakan salah satu konsolidator,” ujarnya.
Leonard mengatakan kerja sama dengan pihak konsolidator seperti SRC akan membantu UMKM khususnya di level mikro agar dapat terintegrasi ke dalam ekosistem UMKM yang mumpuni.
“Hal ini dimulai dari program-program UMKM yang sedang berjalan yakni pendataan, pelatihan, dan program pendampingan untuk membentuk sebuah ekosistem atau supply chain yang baik,” ujarnya.
Setelah itu, semua program itu akan diarahkan pada tujuan utama yakni peningkatan penjualan. Smesco bertujuan membangun program dan inisiatif lewat kerjasama dengan berbagai pihak termasuk SRC, harapannya implikasi dari kerja sama ini akan meningkatkan penjualan para UMKM.
“SRC memiliki jaringan yang sangat luas dan tersebar di seluruh Indonesia. Tentunya ketika UMKM yang terkoneksi dan terintegrasi dengan baik ini didukung oleh pemerintah, akan bisa menjadi satu model kerja sama yang baik antara pemerintah dan swasta,” ujarnya.
Dia mengatakan kerja sama strategis ini bersifat saling menguntungkan dan transaksional business to business.
Leonard mengatakan pihaknya berkomitmen bersama PT. SRCIS untuk mengintegrasikan UMKM yang belum terintegrasi untuk masuk ke jaringan SRC melalui konsep Pojok Lokal, di mana UMKM dapat memasarkan produknya di toko kelontong jaringan SRC.
Kemudian, kata Leonard, pendataan UMKM di Indonesia akan lebih masif dengan teknologi atau digitalisasi lewat aplikasi AYO SRC.
“Dengan demikian semuanya bisa terintegrasi dan database ini bisa jadi kekuatan,” ujarnya.
Leonard berharap ke depannya kerja sama ini akan membuahkan hasil yang diharapkan, yakni meningkatnya penjualan para UMKM.