Suara.com - Harga emas dunia turun imbas pulihnya dolar AS dan pasar saham yang melanjutkan penguatannya.
Mengutip CNBC, Selasa (29/12/2020) harga emas di pasar spot sedikit melemah menjadi 1.875,99 dolar AS per ounce.
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup turun 0,2 persen menjadi 1.880,40 dolar AS per ounce.
Indeks Dolar (Indeks DXY) rebound, setelah tergelincir ke level terendah satu pekan di awal sesi, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Baca Juga: Polres Lebak Ringkus Empat Penambang Emas Liar di Kawasan TNGHS
Presiden Donald Trump menandatangani undang-undang paket bantuan pandemi dan pengeluaran senilai 2,3 triliun dolar AS untuk memulihkan tunjangan pengangguran bagi jutaan rakyat Amerika.
Emas melesat sebanyaknya 1,3 persen ke level tertinggi sejak 21 Desember di 1.900,04 dolar AS per ounce selama jam perdagangan Asia, tetapi kemudian mengupas keuntungan dalam perdagangan yang tidak stabil karena liburan.
Emas tertekan oleh sentimen risiko yang optimistis, dengan indeks utama Wall Street menyentuh rekor tertinggi.
Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, masih melambung lebih dari 23 persen sepanjang tahun ini di tengah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya yang digelontorkan secara global.
Logam lainnya, perak melejit 1,8 persen menjadi 26,32 dolar AS per ounce, setelah mencapai level tertinggi satu pekan di awal sesi, yakni 26,75 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Naik Rp 4.000, Harga Emas Antam Rp 977.000 per Gram
Sedangkan, platinum melonjak 1 persen menjadi 1.033,74 dolar AS per ounce dan paladium naik 0,6 persen menjadi 2.335,52 dolar AS per ounce, setelah meroket ke tingkat tertinggi sejak 11 November di 2.470,43 dolar AS per ounce pada awal sesi.