Suara.com - Harga minyak dunia kembali melemah setelah sebelumnya meroket ke level 52 dolar AS per barel.
Mengutip CNBC, Selasa (29/12/2020) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup turun 43 sen, atau 0,84 persen menjadi 50,86 dolar AS per barel, setelah diperdagangkan setingginya 52,02 dolar AS per barel di awal sesi.
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), ditutup anjlok 61 sen atau 1,26 persen, menjadi 47,62 dolar AS per barel.
Minyak pulih kembali dari posisi terendah dalam sejarah yang dicapai tahun ini karena pandemi menekan permintaan.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Tipis di Pekan Terakhir 2020
Brent mencapai 52,48 dolar AS pada 18 Desember, level tertinggi sejak Maret.
Adanya virus corona jenis baru menyebabkan pergerakan tertahan kembali, menekan permintaan jangka pendek dan membebani harga.
Minyak tetap rentan terhadap kemunduran lebih lanjut dalam upaya mengendalikan virus tersebut, kata Stephen Innes, Kepala Strategi Pasar Global di Axi, dalam sebuah catatan.
Juga menjadi fokus adalah pertemuan 4 Januari Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus.
Kelompok itu mengurangi rekor pemotongan produksi minyak yang dibuat tahun ini untuk mendukung pasar.
Baca Juga: Aksi Bocah Usapkan Cairan Diduga Minyak Angin ke Wajah, Lalu Asyik Joget
OPEC Plus akan mendongkrak produksi sebesar 500.000 barel per hari pada Januari, dan Rusia mendukung peningkatan lain dengan jumlah yang sama pada Februari.