Sehatkan Keuangan, Garuda Indonesia Terbitkan Obligasi Rp 8,5 Triliun

Senin, 28 Desember 2020 | 18:47 WIB
Sehatkan Keuangan, Garuda Indonesia Terbitkan Obligasi Rp 8,5 Triliun
Ilustrasi maskapai Garuda Indonesia. (Dok : Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK) sebesar Rp 8,5 triliun.

Penerbitan OWK ini dalam rangka menyehatkan kondisi keuangan maskapai yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. 

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, maskapai menggandeng PT Sarana Multi Infrakstruktur (Persero) atau SMI sebagai pelaksana penerbitan OWK ini. 

"Telah resmi dan ditandtangangi bersama dengan SMI yang merupakan pelaksana investasi dari Kemenkeu. Penerbitan ini dilakukan sesuai kesepatakan nilai OWK Rp 8,5 triliun sampai dengan 2027," ujar Irfan dalam konferensi pers secara virtual, Senin (28/12/2020).

Baca Juga: Videografis: Ide Liburan Natal dan Tahun Baru di Rumah

Irfan menjelaskan, pencairan OWK itu dilakukan secara bertahap. Pada pernarikan pertama, maskapai pelat merah itu akan menggunakan dana OWK Rp 1 trilun dengan tenor 3 Tahun.

"Penarikan lanjutannya akan mengikuti dengan prinsip kehati-hatian dan menjunjung tinggi complaines GCG," ucapnya. 

Mantan Direktur Utama PT INTI (Persero) ini menuturkan, dana yang diperoleh ini murni untuk kembali menggairahkan usaha maskapai. 

Selain itu, tambah Irfan, penerbitan OWK ini juga dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN) di sektor penerbangan. 

"OWK yang diterbitkan ini merupakan mandat pemerintah dengan maksimalkan perseroan secara sinambung dalam upaya PEN melalui peran GA. Penerbitan OWK ini jd momentum sendiri untuk menyambut 2021," imbuhnya.

Baca Juga: Peduli di Tengah Pandemi, Smaracatur '85' Surakarta Berbagi di Panti Asuhan

Sebelumnya, Irfan mengklaim kondisi keuangan maskapai mulai pulih setelah dihantam pandemi Covid-19. Hal tersebut dilihat dari kerugian yang menurun.

Ia mengungkapkan, pada Kuartal III tahun 2020 sebesar 368,4 juta dollar AS, lebih rendah dibandingkan kuartal II sebesar 599,9 dollar AS.

"Ini ada peningkatan yang cukup baik dari kuartal to kuartal. Laba rugi kita masih dalam posisi 368,4 juta dollar AS," katanya

Irfan menjelaskan, penurunan kerugian itu didorong dari kinerja sektor kargo dan pesawat carter yang gemilang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI