Suara.com - Harga emas dunia menguat dalam perdagangan akhir pekan lalu sebelum libur Natal, karena investor tetap optimistis atas stimulus Amerika.
Menjelang tutup tahun 2020, logam mulia ini sudah naik 24 persen sepanjang tahun ini, berkat pandemi virus corona atau Covid-19.
Mengutip CNBC, Senin (28/12/2020) harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi 1.878,77 dolar AS per ounce.
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup meningkat 0,3 persen menjadi 1.883,20 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Untungnya Beli Emas Online, Bisa Langsung Diantar ke Rumah dengan Aman
Investor sebagian besar mengabaikan laporan bahwa anggota parlemen Amerika memblokir upaya untuk mengubah paket bantuan virus corona dan pengeluaran pemerintah senilai 2,3 triliun dolar AS.
Emas, yang meroket sekitar 24 persen sepanjang tahun ini, cenderung diuntungkan dari langkah-langkah stimulus yang meluas karena dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Meningkatkan daya tarik emas bagi pemegang mata uang lain, dolar AS tergelincir setelah Inggris mencapai kesepakatan perdagangan Brexit dengan Uni Eropa.
Sementara itu, kekhawatiran atas penyebaran varian virus korona yang lebih mudah menular menyebabkan pengetatan pembatasan di Inggris, menggarisbawahi ketakutan atas pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Di antara logam mulia lainnya, perak melesat 1 persen menjadi 25,79 dolar AS per ounce. Platinum naik 0,7 persen menjadi 1.022,08 dolar AS per ounce dan paladium bertambah 0,8 persen menjadi 2.341,20 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Harga Emas Turun Setelah Jokowi Lantik 6 Menteri Baru, Jadi di Bawah Sejuta