Suara.com - Di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu karena seluruh dunia terdampak wabah Covid-19, penting bagi Anda untuk melakukan diversifikasi investasi untuk melindungi aset.
Pemilihan instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan penanaman modal dan profil risiko akan melengkapi asuransi dan dana darurat sebagai persiapan Anda untuk menghadapi keadaan darurat.
Mengelola pemasukan selama pandemi perlu dilakukan dengan cermat agar saat terjadi situasi darurat, portofolio investasi Anda tidak terganggu. Bersyukurlah jika pemasukan Anda saat ini tidak terdampak kondisi ekonomi dan bahkan Anda masih mendapatkan berbagai tunjangan maupun bonus.
Jika sebelumnya Anda menggunakan kelebihan dana yang diperoleh setelah dikurangi kebutuhan sehari-hari, tagihan bulanan, tabungan darurat, dan investasi untuk pergi traveling ke luar negeri atau membeli barang-barang bermerek, kini Anda perlu lebih sadar secara finansial. Gunakan dana "nganggur" tersebut untuk melakukan diversifikasi investasi Anda.
Baca Juga: Bank DBS Kebut Penyaluran Kredit Korporasi
Obligasi menjadi salah satu instrumen yang paling menarik saat ini karena pasar obligasi Indonesia masih menawarkan tingkat real yield yang cukup atraktif jika dibandingkan dengan negara emerging market lain, yakni di sekitar 5 persen.
Hal ini disebabkan karena kondisi fundamental Indonesia yang cukup baik dapat membuat para investor asing kembali melirik Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang menjadi tujuan investasi.
Obligasi adalah surat utang yang berisi janji dari penerbit surat utang untuk membayar sejumlah imbalan berupa bunga dalam suatu periode tertentu dan akan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pembeli surat utang tersebut. Obligasi sendiri memberikan tiga keuntungan bagi investor.
Pertama, investor akan mendapatkan kupon secara berkala, yang tingkat kuponnya biasanya lebih tinggi dari bunga deposito. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kupon, seperti kredibilitas penerbit, jangka waktu obligasi, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga acuan.
Kedua, berpotensi memperoleh capital gain, jika obligasi tersebut dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
Baca Juga: Bank DBS Indonesia Tawarkan Investasi Reksa Dana ke Nasabah
Ketiga, risiko yang lebih rendah dibandingkan instrumen saham. Harga obligasi di pasar sekunder cenderung memiliki volatilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan instrumen saham.
Bahkan, sebagian besar pelaku pasar sepakat bahwa obligasi yang diterbitkan pemerintah merupakan instrumen yang bebas risiko alias risk free.
Sentimen positif itu masih membanjiri pasar obligasi untuk Surat Utang Negara atau Secondary Government Bank (SBN) seri FR yang menggunakan mata uang rupiah serta seri INDON dan INDOIS dalam mata uang dolar AS.
Investasi obligasi secara garis besar dilakukan dengan membeli SBN di pasar sekunder setelah Initial Public Offering (IPO) dilakukan. Investor yang membeli obligasi akan menerima pembayaran kupon dalam jumlah tertentu secara reguler hingga tanggal jatuh tempo yang dimiliki.
Kemudian, pada tanggal jatuh tempo obligasi, penerbit akan membayar kembali 100 persen dari harga obligasi yang dibeli oleh investor pada saat IPO.
Sedangkan berdasarkan jenis akadnya, obligasi dibagi dua, yakni konvensional atau obligasi dan akad syariah yang biasa disebut sukuk.
Harga obligasi yang diperjualbelikan di pasar sekunder berfluktuasi tergantung situasi pasar sehingga investor menghadapi risiko capital gain/loss (untung/rugi).
Tak perlu bingung dengan berbagai istilah investasi, kini Anda bisa melakukan diversifikasi investasi dengan membeli obligasi lewat digibank by DBS secara online.
Obligasi yang dibeli melalui digibank by DBS dapat dibeli mulai dari Rp1 juta dengan potensi keuntungan saat penjualan, sementara di hampir semua bank lain pada umumnya baru bisa dilakukan mulai puluhan hingga ratusan juta.
Kemudahan tersebut dimungkinkan karena digibank ingin mewujudkan wealth democratization bagi semua orang untuk terus mengelola dan mengembangkan keuangan melalui berbagai produk investasi, termasuk obligasi.
Selain itu, Anda berpeluang mendapatkan kupon atau imbal hasil yang lebih tinggi dari keuntungan deposito dan kemudahan registrasi serta beli melalui Aplikasi digibank by DBS pada smartphone Anda.
Simak keuntungan dan kemudahan cara investasi obligasi melalui digibank by DBS berikut ini:
1. Proses yang full online
Mulai dari pembuatan Single Investor IDentification (SID), pemesanan, pembayaran, dan penjualan kembali dapat Anda lakukan secara online melalui Aplikasi digibank by DBS tanpa perlu datang langsung ke cabang Bank DBS
2. Margin yang kompetitif
Pendapatan kupon atau imbal hasil yang lebih tinggi dari keuntungan deposito dengan periode pencairan kupon setiap 6 bulan sekali
3. Varian produk yang lengkap
digibank by DBS menyediakan obligasi seri FR, INDON dan INDOIS dengan maturity benchmark yang sesuai dengan target investasi Anda.
Obligasi pasar perdana, seperti ORI, SR dan SUKUK ST juga tersedia lengkap di aplikasi digibank by DBS dengan periode pembelian yang mengikuti jadwal dari pemerintah.
4. Nilai minimum pembelian yang sangat terjangkau
Anda bisa mulai membeli obligasi seri FR di harga Rp1 juta, sedangkan seri INDON dan INDOIS mulai 1.000 dolar AS.
Tunggu apa lagi, segera manfaatkan dana “nganggur” untuk investasi obligasi lewat digibank by DBS dan dan wujudkan target finansial Anda!