Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah Indonesia bakal memiliki tantangan besar di 2021. Diantaranya mensukseskan program vaksinasi.
Hal tersebut dikatakan Airlangga dalam acara diskusi virtual bertajuk Outlook 2021: Wajah Indonesia Setelah Pandemi, Kamis (24/12/2020).
"Kedepan tentu vaksinasi menjadi PR kita, karena pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan pada tahun 2021," kata Airlangga.
Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, dalam proses vaksinasi nanti pemerintah akan memberikannya secara gratis kepada seluruh masyarakat, sesuai anjuran Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Videografis: 5 Instruksi Presiden Jokowi Terkait Vaksinasi Covid-19
"Tentu Bapak Presiden sudah mengarahkan kepada kita semua bahwa untuk vaksin itu sendiri masyarakat diberikan secara gratis," katanya.
Airlangga mengatakan proses vaksinasi ini akan menjadi program prioritas pemerintah pada tahun depan, sehingga akan dipersiapkan dengan matang.
Meski begitu lanjut Airlangga, pemerintah tidak asal menyuntikkan vaksin begitu saja kepada masyarakat, karena masih menunggu dari Badan POM yang akan memberikan izin edar darurat vaksin atau emergency use authorization jika vaksin sudah melalui tahap uji klinis.
"Vaksinasi ini menjadi prioritas bagi pemerintah dan sekarang kita sedang mempersiapkan nya sambil menunggu izin yang diberikan oleh Badan POM," ucapnya.
Sebelumnya, sebanyak 1,2 juta dosis Vaksin Sinovac untuk penanggulangan Covid-19 tiba di Jakarta beberapa waktu lalu, dan pada bulan Januari sebanyak 1,8 juta vaksin Sinovac akan menyusul.
Baca Juga: Menkes Budi: Program Vaksinasi Covid-19 Jadi Target Jangka Pendek
Pemerintah juga berencana mendatangkan sebanyak 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku.
Sebelumnya, ekonom senior dari Indef, Faisal Basri menyoroti langkah pemerintah yang memborong jutaan vaksin buatan perusahaan farmasi asal China Sinovac.
Pasalnya kata Faisal ke efektivitasan vaksin tersebut belum teruji.
"Uji klinis tahap III saja belum, Sinovac sendiri belum mengumumkan efektivitasan vaksinnya, jadi kita seolah beli kucing dalam karung," kata Faisal dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (23/12/2020).
Menurut Faisal Sinovac memberikan pernyataan terbaru mengenai efektivitas vaksin buatan perusahaan tersebut, dimana pernyataan tersebut untuk menanggapi PT Bio Farma yang menyebut vaksin Sinovac 97 persen efektif dalam uji tahap awal melawan Covid-19.
Namun pernyataan ini langsung dibantah oleh Sinovac sendiri, menurut juru bicaranya kata Faisal hingga saat ini belum diketahui kemanjuran dari vaksin tersebut.
"Jadi inilah kenapa banyak turis yang enggan datang ke Indonesia, angkanya terus melorot, bahkan di Oktober terus melorot. Jadi yang terpenting bukan vaksinya tapi menanggulangi virusnya tersebut," pungkasnya.